Siapakah penulis Kitab Taurat (Pentateuch)

By Nugnug (Tim DKC)

5 menit bacaan

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Siapakah penulis Kitab Taurat (Pentateuch)

Mari kita bahas secara komprehensif, dari perspektif tradisi Yahudi-Kristen,kritik alkitabiah modern, dan landasan Kitab Sucinya.

  1. Siapakah Penulis Kitab Taurat? Apakah Musa?

A. Pandangan Tradisional: Musa sebagai Penulis

Dalam tradisi Yahudi dan Kristen selama berabad-abad, Musa_(Moses) dianggap sebagai penulis utama Kitab Taurat (Kejadian, Keluaran, Imamat, Bilangan, Ulangan).

Bukti dari Kitab Suci:

Keluaran 24:4

Lalu Musa menuliskan segala firman TUHAN itu. Menunjukkan Musa mencatat hukum dari Allah.

Ulangan 31:9

“Lalu Musa menuliskan hukum ini dan memberikannya kepada imam-imam, anak-anak Lewi…” Menyebut Musa menulis “hukum ini”,yang diartikan sebagai Taurat.

Ulangan 31:24

“Dan setelah selesai Musa menuliskan segala firman hukum ini dalam sebuah kitab…* Menunjukkan Musa menyelesaikan penulisan Kitab Taurat.

Yesus menyebut “Kitab Musa” (Markus 12:26)

“Tentang bangkitnya orang mati, tidakkah kamu baca dalam Kitab Musa..” → Yesus mengakui otoritas dan kaitan Musa dengan Taurat.

Kesimpulan Tradisional:

Musa adalah penulis utama Taurat , yang menerima wahyu dari Allah di Gunung Sinai dan menuliskannya.

B. Pandangan Kritik Alkitabiah Modern: Teori Sumber (Hipotesis Dokumenter)

Sejak abad ke-18 dan terutama abad ke-19, para sarjana Barat (seperti Jean Astruc, Julius Wellhausen ) mengembangkan teori kritik sumber, yang menyatakan bahwa Taurat tidak ditulis oleh satu orang (Musa), tetapi merupakan hasil penyusunan dari beberapa sumber yang berbeda.

Empat Sumber Utama (JEDP):

SINGKATANSUMBERCIRIKHAS
JYahwistGunakan nama YHWH (TUHAN) sejak Kejadian 2; gaya naratif hidup
EElohistGunakan Elohim sampai Keluaran 3; lebih formal
DUlanganHanya dalam Ulangan; fokus pada hukum dan perjanjian
PPriestly/ImamGaya kering,ritual, silsilah; gunakan Elohim dan fokus pada imamat

Contoh Bukti:

Dalam Kejadian 1, Allah disebut Elohim (sumber P), sedangkan dalam Kejadian 2, disebut YHWH Elohim (sumber J) menunjukkan dua tradisi yang berbeda.

Dua versi penciptaan, perjanjian dengan Abram, dan pemberian nama Ishak menunjukkan redaksi dari sumber yang berbeda.

Kesimpulan Kritik:

Musa bukan penulis tunggal, tetapi Taurat adalah hasil kompilasi panjang selama ratusan tahun, Disusun oleh para imam dan penulis (terutama dari tradisi imamah) sekitar abad ke-6 hingga 5 SM.

C. Pandangan Rekonsiliasi (Ortodoks Modern & Sarjana Konservatif)

Beberapa sarjana dan teolog mencoba menyatukan tradisi dan kritik:

. Musa menerima wahyu dari Allah, tetapi penulisan dan penyusunan akhir dilakukan oleh generasi berikutnya,mungkin oleh Yosua atau imam-imam.
. Beberapa bagian (seperti kematian Musa di Ulangan 34) jelas ditulis setelah Musa meninggal, menunjukkan adanya tambahan pasca-Musa.

Kesimpulan moderat :

Musa adalah tokoh sentral dalam penyampaian Taurat, tetapi bentuk akhir kitab ini mungkin disusun dan ditulis oleh para penulis imamat di kemudian hari, berdasarkan tradisi yang berasal dari Musa.

2. Apakah Ada Landasan Kitab Sucinya?

Pertanyaan ini bisa diartikan sebagai: Apakah Taurat memiliki dasar atau otoritas dari Kitab Suci sendiri? Jawabannya: Ya, sangat kuat.

A. Landasan dalam Kitab Taurat Sendiri

Taurat menyatakan dirinya sebagai firman Allah:

“TUHAN berfirman kepada Musa: Tuliskanlah perkataan ini..”” (Keluaran 34:27) . Taurat dianggap perjanjian antara Allah dan Israel (Ulangan 4:13; 29:1). Taurat harus dibaca di hadapan seluruh bangsa (Ulangan 31:10-13).

B. Landasan dalam Kitab-Kitab Nabi dan Sejarah

Yosua 1:8

“Janganlah kamu lupa memperbincangkan Kitab Taurat ini…” Menunjukkan otoritas Taurat setelah Musa.

2 Raja-raja 22-23 (Kitab Hukum ditemukan di Bait Suci) Raja Yosia membaca Kitab Taurat dan memperbarui perjanjian dengan Allah.

C. Landasan dalam Perjanjian Baru

Yesus menghormati Taurat :

“Sesungguhnya selama masih langit dan bumi belum berlalu, sedikitpun tidak akan berlalu dari hukum Taurat ini.. (Matius 5:18)

Yesus menyebut “Kitab Musa” (Markus 12:26), “Kitab Suci” (Yohanes 5:39), dan “hukum dan nabi-nabi” .

D. Landasan dalam Tradisi Yahudi

·Miqra (Alkitab Ibrani) dimulai dengan Taurat, yang dianggap paling suci.

,Sidur ibadah dan hukum halakha berdasarkan Taurat.
Setiap Sabat, Taurat dibaca secara berkala (Parashah), menunjukkan otoritasnya.

Kesimpulan Akhir

PERTANYAANJAWABAN
Apakah Musa penulis Kitab Taurat?Secara tradisi :Ya. Secara kritik modern: Tidak sepenuhnya. Taurat adalah hasil penyusunan dari beberapa sumber, tetapi berdasarkan wahyu yang diterima Musa.
Apakah ada landasan Kitab Sucinya?Ya.Taurat memiliki landasan yang sangat kuat dalam Alkitab sendiri, baik dalam Perjanjian Lama maupun Baru, serta dalam tradisi Yahudi dan Kristen. la dianggap sebagai firman Allah yang otoritatif.

Catatan Teologis:

Bagi umat beriman, penulis manusia tidak mengurangi otoritas ilahi Taurat. Bahkan jika disusun oleh banyak tangan, iman tradisional meyakini bahwa Roh Kudus membimbing prosesnya. . Yang lebih penting dari siapa penulisnya adalah: Taurat adalah wahyu Allah bagi umat-Nya, dan tetap menjadi dasar iman Yahudi dan Kristen.

Seperti dikatakan dalam 2 Timotius 3:16 : “Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat…” Ini mencakup Taurat, sebagai bagian dari “segala tulisan” yang dihormati dalam tradisi awal.

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Artikel Lainnya