Tanggal: 28 Desember 2025
Perayaan: Pesta Keluarga Kudus, Yesus, Maria, Yusuf
Warna Liturgi: Putih
📖 Bacaan Pertama
Sir. 3:2-6
Memang Tuhan telah memuliakan bapa pada anak-anaknya, dan hak ibu atas para anaknya diteguhkan-Nya.
dan siapa memuliakan ibunya serupa dengan orang yang mengumpulkan harta.
Barangsiapa menghormati bapanya, ia sendiri akan mendapat kesukaan pada anak-anaknya pula, dan apabila bersembahyang, niscaya doanya dikabulkan.
Barangsiapa memuliakan bapanya akan panjang umurnya, dan orang yang taat kepada Tuhan menenangkan ibunya
Anakku, tolonglah bapamu pada masa tuanya, jangan menyakiti hatinya di masa hidupnya.
Pun pula kalau akalnya sudah berkurang hendaklah kaumaafkan, jangan menistakannya sewaktu engkau masih berdaya.
Kebaikan yang ditunjukkan kepada bapa tidak sampai terlupa, melainkan dibilang sebagai pemulihan segala dosamu.
🎵 Mazmur Tanggapan
Mazmur 128:1-2.3.4-5
Nyanyian ziarah. Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya!
Apabila engkau memakan hasil jerih payah tanganmu, berbahagialah engkau dan baiklah keadaanmu!
Isterimu akan menjadi seperti pohon anggur yang subur di dalam rumahmu; anak-anakmu seperti tunas pohon zaitun sekeliling mejamu!
Sesungguhnya demikianlah akan diberkati orang laki-laki yang takut akan TUHAN.
Kiranya TUHAN memberkati engkau dari Sion, supaya engkau melihat kebahagiaan Yerusalem seumur hidupmu,
📖 Bacaan Kedua
Kol. 3:12-21
Karena itu, sebagai orang-orang pilihan Allah yang dikuduskan dan dikasihi-Nya, kenakanlah belas kasihan, kemurahan, kerendahan hati, kelemahlembutan dan kesabaran.
Sabarlah kamu seorang terhadap yang lain, dan ampunilah seorang akan yang lain apabila yang seorang menaruh dendam terhadap yang lain, sama seperti Tuhan telah mengampuni kamu, kamu perbuat jugalah demikian.
Dan di atas semuanya itu: kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.
Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. Dan bersyukurlah.
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan puji-pujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu.
Dan segala sesuatu yang kamu lakukan dengan perkataan atau perbuatan, lakukanlah semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur oleh Dia kepada Allah, Bapa kita.
Hai isteri-isteri, tunduklah kepada suamimu, sebagaimana seharusnya di dalam Tuhan.
Dan hai suami-suami, kasihilah isterimu dan janganlah berlaku kasar terhadap dia.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu dalam segala hal, karena itulah yang indah di dalam Tuhan.
Hai bapa-bapa, janganlah sakiti hati anakmu, supaya jangan tawar hatinya.
✝️ Bacaan Injil
Matius 2:13-15.19-23
Setelah orang-orang majus itu berangkat, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi dan berkata: “Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya, larilah ke Mesir dan tinggallah di sana sampai Aku berfirman kepadamu, karena Herodes akan mencari Anak itu untuk membunuh Dia.”
Maka Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya malam itu juga, lalu menyingkir ke Mesir,
dan tinggal di sana hingga Herodes mati. Hal itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi: “Dari Mesir Kupanggil Anak-Ku.”
Setelah Herodes mati, nampaklah malaikat Tuhan kepada Yusuf dalam mimpi di Mesir, katanya:
“Bangunlah, ambillah Anak itu serta ibu-Nya dan berangkatlah ke tanah Israel, karena mereka yang hendak membunuh Anak itu, sudah mati.”
Lalu Yusuf pun bangunlah, diambilnya Anak itu serta ibu-Nya dan pergi ke tanah Israel.
Tetapi setelah didengarnya, bahwa Arkhelaus menjadi raja di Yudea menggantikan Herodes, ayahnya, ia takut ke sana. Karena dinasihati dalam mimpi, pergilah Yusuf ke daerah Galilea.
Setibanya di sana ia pun tinggal di sebuah kota yang bernama Nazaret. Hal itu terjadi supaya genaplah firman yang disampaikan oleh nabi-nabi, bahwa Ia akan disebut: Orang Nazaret.
💭 Renungan
Sumber: Ziarah Batin 2025, OBOR Indonesia
karena kita adalah anggota tubuh-Nya.
Sebab itu laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya itu menjadi satu daging.
Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah hubungan Kristus dan jemaat.
Bagaimanapun juga, bagi kamu masing-masing berlaku: kasihilah isterimu seperti dirimu sendiri dan isteri hendaklah menghormati suaminya.
Hai anak-anak, taatilah orang tuamu di dalam Tuhan, karena haruslah demikian.
Hormatilah ayahmu dan ibumu — ini adalah suatu perintah yang penting, seperti yang nyata dari janji ini:
supaya kamu berbahagia dan panjang umurmu di bumi.
Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan.
Renungan Harian Hari Ini dan Injil 28 Desember 2025
Bersama seluruh Gereja, hari ini kita merayakan Pesta Keluarga Kudus: Yesus, Bunda Maria, dan Bapa Yusuf: keluarga yang hidup sederhana dan bersahaja di hadapan Allah. Keluarga ini juga sangat patuh pada adat-istiadat setempat. Dalam keluarga sederhana, bersahaja, dan patuh pada adat-istiadat setempat itulah Yesus lahir, bertumbuh, dan berkembang.
Karena cara hidup seperti itulah Keluarga Kudus Nazaret menjadi teladan utama bagi setiap keluarga Kristen. Keluarga Kudus Nazaret mengajarkan kepada kita tentang kesetiaan, pengorbanan, dan keharmonisan. Meskipun menghadapi berbagai tantangan dan rintangan, Bunda Maria dan Bapa Yusuf menunjukkan cinta dan komitmen yang luar biasa untuk membesarkan Yesus sesuai kehendak Allah.
Dalam era serba modern dewasa ini, yang dipenuhi oleh perkembangan teknologi informasi, kita sering kali menyaksikan keluarga-keluarga yang terpecah belah oleh kesibukan anggotanya masing-masing, entah karena tuntutan pekerjaan atau karena terdistraksi oleh gadget dan media sosial.
Tantangan yang kita hadapi dewasa ini memang berbeda dengan zaman Keluarga Kudus Nazaret hidup. Namun, inti dari kebersamaan dan kasih tetaplah sama. Bagaimana kita bisa meneladan Keluarga Kudus Nazaret di tengah derasnya arus informasi dan teknologi?
Tentu saja, bagi keluarga-keluarga Kristiani, prioritasnya harus tetap pada nilai-nilai keluarga. Sebagaimana Bunda Maria dan Bapa Yusuf, kita diundang untuk menempatkan Yesus sebagai pusat hidup kita.
Teknologi bisa menjadi alat yang memperkuat, tetapi juga bisa menghalangi komunikasi keluarga. Marilah kita menggunakan teknologi untuk membangun kedekatan, seperti mengirim pesan sebagai wujud perhatian, melakukan video call saat berjauhan, dan berbagi momen spesial bersama.
Jangan biarkan teknologi menjadi penghalang fisik dan emosional dalam keluarga. Kita perlu meluangkan waktu untuk saling berbincang-bincang, berdiskusi, dan berdialog untuk saling mendengarkan dan memahami satu sama lain. Seperti Bunda Maria dan Bapa Yusuf yang mendampingi Yesus dalam setiap fase kehidupan-Nya, kita juga harus hadir dan mendukung perkembangan anak-anak kita.
Di tengah tantangan kehidupan modern ini, semoga kita dapat kembali belajar dari Keluarga Kudus Nazaret; menjadikan Keluarga Kudus Nazaret sebagai inspirasi kita dalam hidup berkeluarga.
Semoga Tuhan Yesus, Bunda Maria, dan Bapa Yusuf memberi kita kekuatan dan kebijaksanaan untuk menjalani kehidupan keluarga yang penuh cinta dan kebersamaan. Keluarga Kudus Nazaret adalah model dan teladan bagi setiap keluarga Kristiani, kapan dan di mana pun mereka hidup, apa pun latar belakang serta status sosial mereka.
Peran dan panggilan keluarga dewasa ini patut meneladan Keluarga Kudus Nazaret ini. Sebagai keluarga Kristiani, keluarga kita harus selalu dijiwai dan disemangati oleh teladan Yesus, Bunda Maria, dan Bapa Yusuf.
🤖 Ringkasan & Refleksi (AI)
Bacaan dari Sirakh, Mazmur, dan Injil Matius hari ini mengajak kita untuk merenungkan peran penting keluarga dalam hidup beriman. Dalam Sirakh, kita diingatkan akan pentingnya menghormati orang tua, yang mencerminkan cinta dan penghargaan yang diberikan Tuhan kepada kita. Menjaga hubungan yang harmonis dalam keluarga adalah bagian dari panggilan kita sebagai umat Kristiani, di mana setiap tindakan kasih sayang kepada orang tua dan anggota keluarga lainnya menjadi sarana untuk memperkuat iman kita.
Mazmur 128 melanjutkan tema ini dengan menekankan kebahagiaan yang datang kepada mereka yang hidup menurut jalan Tuhan. Keluarga yang takut akan Tuhan dan saling menghormati akan mengalami berkat-Nya, dan anak-anak yang tumbuh dalam kasih sayang dan ajaran yang baik akan menjadi tunas yang subur dalam masyarakat. Ini mengingatkan kita bahwa kebahagiaan sejati berakar dari hubungan yang kuat dalam keluarga, yang dibangun di atas fondasi iman dan kasih.
Mengacu pada kisah Keluarga Kudus Nazaret, kita melihat contoh konkret bagaimana Bunda Maria dan Bapa Yusuf menghidupi panggilan mereka meski dalam kondisi yang sulit. Mereka menunjukkan pengorbanan dan komitmen untuk membesarkan Yesus sesuai dengan kehendak Allah. Di tengah tantangan zaman modern yang sering kali memisahkan anggota keluarga, kita diajak untuk meneladani kesetiaan dan perhatian Keluarga Kudus. Dengan menjadikan Yesus sebagai pusat dari setiap interaksi dan kegiatan keluarga, kita dapat mengatasi kesibukan dan distraksi yang ada, serta menciptakan ruang untuk komunikasi yang bermakna dan mendalam dalam keluarga kita.
🙏 Doa
Ibu, Bapak, dan Saudara-saudari terkasih, marilah kita menutup permenungan ini dengan hati yang teduh dan penuh harap. Dalam keheningan sejenak, mari menatap kehidupan keluarga kita masing-masing, membawa sukacita dan pergulatan ke hadapan kasih ilahi, sambil membiarkan teladan Keluarga Kudus Nazaret menuntun langkah-langkah kecil yang nyata dalam keseharian.
Ya Bapa, kiranya setiap keluarga Kristiani diteguhkan untuk menempatkan Yesus sebagai pusat hidup bersama. Di tengah kesibukan dan tuntutan zaman, tumbuhkanlah semangat kesetiaan, pengorbanan, dan saling melayani, agar rumah menjadi tempat aman untuk bertumbuh dalam kasih, iman, dan pengharapan yang hidup.
Dalam tantangan dunia modern dan derasnya arus teknologi, anugerahkanlah kebijaksanaan untuk menggunakan segala sarana secara bijak. Semoga komunikasi yang tulus, waktu yang berkualitas, dan kehadiran yang penuh perhatian semakin mempererat relasi antaranggota keluarga, sehingga tidak ada hati yang merasa diabaikan atau ditinggalkan.
Semoga teladan Bunda Maria dan Bapa Yusuf menguatkan para orang tua dalam mendampingi anak-anak dengan kesabaran dan kasih. Jadikanlah setiap keluarga cermin Keluarga Kudus Nazaret, tempat iman dirawat, kasih dibagikan, dan damai bertumbuh, sehingga kehadirannya menjadi berkat bagi Gereja dan masyarakat. Amin.
Tuhan, tuntunlah kami dalam menghadapi tantangan hidup berkeluarga yang makin kompleks ini. Semoga kami tidak kehilangan arah, tetapi selalu dapat menimba kekuatan dari keluarga kudus-Mu. Amin.
Artikel Lainnya
-
7 menit bacaan
-
Renungan 26 Desember 2025, Setia dalam Penganiayaan
7 menit bacaan -
Renungan 23 Desember 2025, Kepatuhan yang Mengubah Hidup
8 menit bacaan -
Renungan 21 Desember 2025, Ketaatan dalam Ketidakpastian
9 menit bacaan -
Renungan 19 Desember 2025, Percaya pada Janji Tuhan yang Ajaib
10 menit bacaan -
Renungan 18 Desember 2025, Ketaatan dalam Ketidakpastian
7 menit bacaan