LIVE DKC JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 PUKUL 19:00 WIB: SOLA KENGAWURAN...!!!

Kesesatan Collyridianisme ini sederhana: mereka menyembah Bunda Maria, yang secara langsung bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik yang mengutuk penyembahan berhala yang juga dikutuk Allah sendiri: ”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (lih. Keluaran 20:3; Ulangan 5:7). Devosi terhadap Bunda Maria dalam sekte ini kemudian dikembangkan sebagai penyembahan (idolatri/ pemberhalaan) terhadap Bunda Maria. Gereja Katolik memang mengajarkan penghormatan tinggi (Hyperdulia) kepada Bunda Maria yang diyakini Perawan Selamanya., Bunda Allah, Pengantara Segala Rahmat, dll. Tetapi sekte ini melewati batas seharusnya dalam penghormatan terhadap Bunda Maria sehingga mereka malah jatuh kepada penyembahan terhadap Bunda Maria.

By Manuel (Tim DKC)

16 menit bacaan

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

LIVE DKC JUMAT, 21 FEBRUARI 2025 PUKUL 19:00 WIB: SOLA KENGAWURAN…!!!

Menanggapi Video Pdt. Erastus Sabdono tentang Bunda Maria, mengatakan Bunda Maria cerdas, punya nyanyian; dan bahwa kita semua ini Katolik AM, bukan Katolik Roma

Dalam video ini Pdt. Eras mengatakan Bunda Maria punya nyanyian dengan mengutip ayat Lukas 1:46-55. Disini Bunda Maria tidak menikmati bulan madunya, diberikan untuk Tuhan. Bunda Maria juga seorang teolog yang cerdas, makanya anaknya Yesus juga cerdas. Dari kecil Yesus sudah diberitahu bahwa Dia adalah Anak Allah.

Disini Eras sudah ”miss” semua pernyataannya, antara lain:

  • Sudah terpapar ajaran sesat Collyridianisme: mengagungkan Bunda Maria, mengecilkan Sang Firman yang menjadi daging
  • Memberikan gelar sendiri kepada Maria, yaitu teolog – sebenarnya Bunda Maria adalah seorang dengan kesetiaan dan ketaatan, dari sinilah Maria mendapatkan kecerdasan/ intelektualitas. Banyak ilmuwan dunia adalah para imam Katolik karena ketaatan dan kesetiaan mereka. Gelar Bunda Maria menurut ajaran Katolik: teotokos, Bunda Gereja, Immaculate Conception, dll.
  • Bunda Maria memberitahu Yesus bahwa Dia bukan anaknya, dimana ayat pendukungnya??? Tradisi Sucipun tidak pernah menyatakan hal ini.
  • Bisakah Protestan mengimplementasikan Lukas 1:48 (Magnificat) – ”… mulai dari sekarang segala keturunan akan menyebut aku berbahagia.” Umat Katolik apsotolik yang kanonik sudah mengimplementasikan ayat ini dalam Salam Maria! Pertanyaannya adalah: segala keturunan dalam ayat ini punya siapa, apakah Protestan termasuk dalam segala keturunan ini karena kaum Protestan yang keluar dari Gereja Katolik, yang memiliki Dogma yang tidak pernah salah (Tritunggal, Maria Bunda Allah, dll.)

Ajaran Sesat Collyridianisme

Bidaah ini hadir ±tahun 350-450 M di wilayah Arabia, tidak diketahui siapa pendiri sekte ini dan sedikit sekali informasi tentang sekte ini. Selain itu, karena hadir di Arabia pada awalnya, maka orang-orang di sana kemudian menyangka bahwa Allah Tritunggal adalah Bapa, Yesus Kristus dan Bunda Maria, sampai sekarangpun sangkaan seperti ini masih kita dengar.

Kesesatan Collyridianisme ini sederhana: mereka menyembah Bunda Maria, yang secara langsung bertentangan dengan ajaran Gereja Katolik yang mengutuk penyembahan berhala yang juga dikutuk Allah sendiri: ”Jangan ada padamu allah lain di hadapan-Ku” (lih. Keluaran 20:3; Ulangan 5:7). Devosi terhadap Bunda Maria dalam sekte ini kemudian dikembangkan sebagai penyembahan (idolatri/ pemberhalaan) terhadap Bunda Maria. Gereja Katolik memang mengajarkan penghormatan tinggi (Hyperdulia) kepada Bunda Maria yang diyakini Perawan Selamanya., Bunda Allah, Pengantara Segala Rahmat, dll. Tetapi sekte ini melewati batas seharusnya dalam penghormatan terhadap Bunda Maria sehingga mereka malah jatuh kepada penyembahan terhadap Bunda Maria.

Menanggapi Video Pdt. Mell Atock menanggapi komentar orang Katolik bahwa ”Bunda Maria tidak bebas dari segala dosa asal/ ’hamba’ Allah” dan Yesus kudus bukan dari Maria tetapi memang asalnya kudus/ suci, dalam semua Kitab di Kitab Suci-pun tidak pernah disebutkan dogma ini.

Dalam video ini Pdt. Eras mengatakan Protestan sangat menghormati Maria tetapi tidak pernah berdoa kepada Maria. Kami Protestan tidak pernah ”Out of the Bible.

Dimana ayat dalam Kitab Suci yang menyatakan bahwa Bunda Maria berdosa???
Bunda Maria juga satu-satunya yang diberi otoritas melepaskan jiwa-jiwa di api penyucian.

Pendiri Gereja Protestan (Bunda Maria Perawan Abadi)

Martin Luther (143-1546 M) – ”Sudah menjadi iman kita bahwa Maria adalah Ibu Tuhan dan tetap perawan… Kristus, kita percaya, lahir dari rahim yang tetap sempurna (a womb left perfectly intact) (Diterjemahkan dari Martin Luther, Works of Luther, Vol. 11 p. 319-320; Vol. 6, p. 510).

John Calvin (1509-1564) – “Ada orang -orang yang ingin mengartikan dari perikop Matius 1:25 bahwa Perawan Maria mempunyai anak-anak lain selain dari Kristus, Putera Allah, dan bahwa Yusuf berhubungan dengannya kemudian, tetapi, betapa bodohnya pemikiran seperti ini! Sebab penulis Injil tidak bermaksud merekam apa yang terjadi sesusdahnya; ia hanya mau menyampaikan dengan jelas hal ketaatan Yusuf dan untuk menyatakan bahwa Yusuf telah diyakinkan bahwa Tuhanlah yang mengirimkan Malaikat-Nya kepada Maria.

Yusuf tidak pernah berhubungan dengan Maria (He had therefore never dwelt with her nor had he shared her company)… dan selanjutnya Tuhan kita Yesus Kristus dikatakan sebagai yang sulung. Hal ini bukan berarati bahwa ada anak yang kedua dan ketiga tetapi karena penulis Injil ingin mneymapiakan hak-hak yang lebih tinggi (precedence). Alkitab menyebutkan hal “sulung” (firstborn), baik ada atau tidaknya anak yang ekdua (Diterjemahkan dari John Calvin, Sermon on Matthew 1:22-25, published in 1562).

Calvin bahkan mengecam Helvidius yang mengatakan bahwa Maria mempunyai banyak anak (Lihat Bernard Learning, “Protestants and Our Lady”, Marian Library Studies, January 1967, p. 9).

Sebagai orang Katolik kitapun harus menyakini tentang keperawanan Bunda Maria ini, dan mensyukuri teladan kemurniannya. Maka janganlah kjita sampai meragukannya hanya karena kita berpikir itu tidaklah mungkin dari kacamata manusia. Karena tiada yang mustahil bagi Allah, apalagi jika itu menyangkut segala pernyataan tentang Diri-Nya yang kudus dna penuh kasih. Dengan perbuatn-Nya menguduskan Maria sedemikian rupa, Ia menunjukkan betapa kasih-Nya yang sempurna tidak meninggalkan sedikitpun cacat dan noda pada kemurnian Bunda Maria. Bunda Maria menjadi teladan bagi Gereja yang menjunjung tinggi nilai kemurnian tubuh dan jiwa dalam mengabdi Tuhan, dan memberi contoh bagi kita bagaimana memberikan diri seutuhnya bagi rencana keselamatan Allah.

Bunda Maria Tabut Perjanjian Baru Yang Tidak Bernoda

  • Keluaran 25:11-21 – Tabut Perjanjian Lama terbuat dari emas murni untuk Firman Tuhan. Maria adalah tabut Perjanjian Baru dan merupakan bejana paling murni untuk Sabda Allah yang menjadi daging.
  • 2 Samuel 6:7 – Tabut itu begitu suci dan murni sehingga ketika Uza menyentuhnya, Tuhan membunuhnya. Ini menunjukkan kepada kita bahwa Tabut itu tidak tercemar. Maria Sang Tabut Perjanjian Baru bahkan lebih bersih dan tidak tercemar, dijauhkan oleh Tuhan dari dosa asal sehingga dia dapat membawa Firman-Nya yang kekal di dalam rahimnya
  • 1 Tawarikh 13:9-10 – Ini adalah catatan lain tentang Uza dan Tabut. Agar Allah tinggal di dalam tabut Maria, Maria harus dikandung tanpa dosa. Bagi orang Protestan berpendapat sebaliknya dan mengatakan bahwa Tuhan akan membiarkan jari setan menyentuh Anak-Nya yang menjadi manusia. Ini tidak bisa dimengerti!
  • 1 Tawarikh 15 dan 16 – Ayat-ayat ini menunjukkan penghormatan luar biasa yang dimiliki orang Yahudi untuk Tabut – penghormatan, jubah, nyanyian, kecapi, simbal, terompet.
  • Lukas 1:39/ 2 Samuel 6:2 – Perbandingan mencolok antara Maria dan Tabut yang digambarkan oleh Samuel oleh Lukas menggarisbawahi realitas Maria sebagai Tabut Perjanjian Baru yang tak bercela. Dalam ayat-ayat ini Maria (Tabut) bangkit dan pergi/ Daud bangkit dan pergi ke Tabut. Ada kesejajaran yang jelas antara Tabut Perjanjian Lama dan Baru.
  • Lukas 1:41/ 2 Samuel 6:16 – Yohanes Pembaptis/ Raja Daud melompat kegirangan di hadapan Maria/ Tabut. Jadi, kita harus melompat kegirangan di hadapan Maria Tabut Sabda yang tak bernoda yang menjadi manusia.
  • Lukas 1:43/ 2 Samuel 6:9 – Bagaimana Bunda/ Tabut Tuhan bisa datang kepadaku? Itu adalah hak istimewa yang kudus. Bunda kita ingin datang kepada kita dan membawa kita kepada Yesus.
  • Lukas 1:56/ 2 Samuel 6:11 dan 1 Tawarikh 13:14 – Maria/ Tabut tinggal di dalam rumah selama kurang lebih tiga bulan.
  • Wahyu 11:19 – Pada titik sejarah ini, Tabut Perjanjian Lama tidak terlihat selama enam abad (lih. 2 Makabe 2:7) dan sekarang akhirnya terlihat di surga. Orang-orang Yahudi akan sangat takjub akan hal ini namun Yohanes segera mengabaikan fakta ini dan menggambarkan ”perempuan” berselubung matahari dalam Wahyu 12:1. Yohanes menekankan bahwa Maria adalah Tabut Perjanjian Baru dan yang, seperti Tabut Lama, sekarang layak dihormati dan dipuji. Ingat juga bahwa Wahyu 11:19 dan Wahyu 12:1 saling terkait karena tidak ada pasal dan ayat pada saat teks ini ditulis.
  • Wahyu 12:1 – ”Perempuan” yang digambarkan oleh Yohanes adalah Maria, Tabut Perjanjian Baru, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di kepalanya. Sama sepeti bulan memantulkan cahaya matahari, demikian pula Maria dengan bulan di bawah kakinya, memantulkan kemuliaan Matahari Keadilan, Yesus Kristus.
  • Wahyu 12:17 – Ayat ini memberitahu kita bahwa keturunan Maria adalah mereka yang menuruti perintah Tuhan dan bersaksi tentang Yesus. Hal ini menunjukkan, seperti yang selalu diyakini umat Katolik, bahwa Maria dalah bunda semua umat Kristiani.
  • Wahyu 12:2 – Beberapa orang Protestan berpendapat bahwa, karena wanita itu menderita sakit bersalin, dia adalah seorang wanita yang berdosa. Namun Wahyu adalah literatur apokaliptik yang unik pada abad ke-1. Ini mengandung beragam simbolisme dan banyak makna wanita (Maria, Gereja dan Israel). Rasa sakit bersalin menggambarkan kelahiran Gereja dan keturunan Maria yang dibentuk di dalam Kristus. Maria tidak merasakan sakit bersalin saat melahirkan Putra tunggalnya, Yesus.
  • Yesaya 66:7 – Misalnya, kita melihat Yesaya menubuatkan bahwa sebelum dia (Maria) melahirkan, dia melahirkan, sebelum rasa sakit menimpanya, dia melahirkan seorang putra (Yesus). Ini adalah nubuatan Maria tentang kelahiran Yesus Kristus dari seorang perawan.
  • Galatia 4:19 – Paulus juga menggambarkan rasa sakitnya sebagai rasa sakit bersalin dalam membentuk para murid di dalam Kristus. Rasa sakit melahirkan menggambarkan pembentukan dalam Kristus.
  • Roma 8:22 – Juga, Paulus mengatakan bahwa seluruh ciptaan telah mengerang kesakitan sebelum kedatangan Kristus. Kita semua mengalami sakit bersalin karena kita dilahirkan kembali ke dalam Yesus Kristus.
  • Yeremia 13:21 – Yeremia menggamabrkan rasa sakit bersalin Israel, seperti seorang wanita dalam persalinan, rasa sakit bersalin biasanya digunakan secara kiasan dalam Kitab Suci.
  • Hosea 13:12-13 – Efraim juga dgambarkan bersusuah payah melahirkan karena dosa-dosanya. Sekali lagi rasa sakit bersalin digunakan secara metaforis.
  • Mikha 4:9-10 – Mikha juga memnggambarkan Yerusalem yang dihinggapi rasa sakit bersalin seperti seorang wanita yang sedang bersalin.
  • Wahyu 12:13-16 – Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahw aiblis masih berusaha untuk menghancurkan perempuan, itu bahkan setelah Juruselamat lahir. Ini membuktikan Mariia berbahaya bagi setan, bahkan setelah kelahiran Kristus. Ini karena Tuhan memberinya kekuatan menjadi perantara bagi kita, dan kita harus meminta bantuannya dalam kehidupan spiritual kita.

Mengapa kita harus menghormati Bunda Maria?

Bunda Maria adalah Bunda Yesus, seorang gadis belia yang usianya masih belasan tahun ketika melahirkan Yesus. Maria lahir di Kota Sepphoris, ibukota Galilea dan hancur ketika Maria masih kanak-kanak. Selanjutnya Maria pindah ke Nazareth (Ibrani: lili/ bunga bakung) yang merupakan simbol kehidupan/ keturunan. Keluarganya berasal dari keturunan Raja Daud. Di sana Maria bertemu dengan Yusuf dan bertunangan. Biasanya masa pertunangan berlangsung selama 1 tahun/ lebih, kisah selanjutnya berlanjut pada kisah Natal,
Bunda Maria adalah Bunda Allah. Yesus sungguh manusia dan menyebut dirinya “Anak Manusia”. Karena Yesus tidak dapat dibagi menjadi 2 (Yesus yang Allah dan Yesus yang Manusia), maka bunda-Nya juga disebut Bunda Allah.

Maria Bunda Kita. Menjelang ajalnya Yesus menyerahkan Bunda Maria ke murid terkasih-Nya Yohanes: “Inilah Ibumu.” Ketika Yesus bangkit berkata “Aku akan pergi kepada Allah-Ku dan Allah-mu, kepada Bapa-Ku dan Bapa-mu.” Ini berarti kita adalah 1 keluarga.

Sejak Kapan Protestan Percaya bahwa Maria adalah Orang Kudus?

Sebenarnya, jika anda bertanya sejak kapan umat Protestan percaya bahwa Bunda Maria adalah orang kudus, jawabannya adalah sejak dari awal mula gereja Protestan berdiri. Sebab pendiri gereja Protestan, yaitu Martin Luther, sendiri mengajarkan bahwa Maria adalah seorang yang kudus, dan ia sudah berada di surga. Berikut ini adalah kutipannya (dalam bahasa Inggris dan Indonesia, untuk teks lengkapnya silakan klik di link ini dan link ini):

1. In his sermon of August 15, 1522, the last time Martin Luther preached on the Feast of the Assumption, he stated: “There can be no doubt that the Virgin Mary is in heaven. How it happened we do not know. And since the Holy Spirit has told us nothing about it, we can make of it no article of faith . . . It is enough to know that she lives in Christ.”
2. The veneration of Mary is inscribed in the very depths of the human heart. (Sermon, September 1, 1522).
3. [She is the] highest woman and the noblest gem in Christianity after Christ . . . She is nobility, wisdom, and holiness personified. We can never honor her enough. Still honor and praise must be given to her in such a way as to injure neither Christ nor the Scriptures. (Sermon, Christmas, 1531).
4. No woman is like you. You are more than Eve or Sarah, blessed above all nobility, wisdom, and sanctity. (Sermon, Feast of the Visitation, 1537).
5. One should honor Mary as she herself wished and as she expressed it in the Magnificat. She praised God for his deeds. How then can we praise her? The true honor of Mary is the honor of God, the praise of God’s grace . . . Mary is nothing for the sake of herself, but for the sake of Christ . . . Mary does not wish that we come to her, but through her to God. (Explanation of the Magnificat, 1521)
6. It is the consolation and the superabundant goodness of God, that man is able to exult in such a treasure. Mary is his true Mother, Christ is his brother, God is his father. (Sermon, Christmas, 1522) Mary is the Mother of Jesus and the Mother of all of us even though it was Christ alone who reposed on her knees…If he is ours, we ought to be in his situation; there where he is, we ought also to be and all that he has ought to be ours, and his mother is also our mother. (Sermon, Christmas, 1529).

Terjemahannya:
1. Di dalam sermon tgl 15 Agustus 1522, pada saat terakhir kali Martin Luther berkhotbah di hari Perayaan Maria Diangkat ke surga, ia menyatakan:
“Tidak perlu diragukan lagi, bahwa Perawan Maria berada di surga. Bagaimana terjadinya, kita tidak mengetahuinya. Dan karena Roh Kudus tidak mengatakan apapun tentang itu, kita menyatakannya tidak sebagai pokok iman (article of faith) ….. Adalah cukup untuk mengetahui bahwa ia hidup di dalam Kristus.”
2. “Penghormatan kepada Maria tertuliskan di kedalaman hati manusia yang terdalam.” (Sermon, 1 September 1522).
3. “[Ia adalah] seorang perempuan yang tertinggi dan batu permata yang terhormat dalam Kristianitas setelah Kristus… Ia adalah manusia yang merupakan perwujudan kehormatan, kebijaksanaan, dan kekudusan. Kita tidak akan pernah cukup menghormatinya. Namun demikian penghormatan dan pujian harus diberikan dengan cara yang tidak melukai baik Kristus maupun Kitab Suci.” (Sermon, Natal, 1531).
4. “Tidak ada perempuan yang seperti engkau. Engkau adalah lebih daripada Hawa atau Sarah, terberkati di atas segala kehormatan, kebijaksanaan dan kekudusan.” (Sermon, Perayaan Maria Mengunjungi Elizabeth, 1537).
5. “Seseorang harus menghormati Maria sesuai dengan yang diharapkannya dan seperti yang dinyatakannya di dalam Kidung Magniicat. Ia memuliakan Tuhan untuk segala perbuatan-Nya. Lalu bagaimana kita dapat memujinya? Penghormatan yang benar kepada Maria adalah penghormatan kepada Tuhan, pujian kepada rahmat Tuhan …. Maria dari dirinya sendiri adalah bukan siapa-siapa tetapi demi Kristus …. Maria tidak mengharapkan agar kita datang kepadanya, tetapi melalui dia [kita datang] kepada Tuhan.” (Penjelasan tentang Magnificat, 1521).
6. “Adalah sebuah penghiburan dan kebaikan Allah yang sangat berlimpah, bahwa manusia dapat bersuka ria dalam hal kekayaan [rohani] ini. Maria adalah ibunya, Kristus adalah Saudaranya, dan Tuhan adalah Bapanya. (Sermon, Natal, 1522) Maria adalah Bunda Kristus, dan Bunda semua dari kita, meskipun hanya Kristus sendiri yang beristirahat di lututnya…. Jika Ia [Kristus] adalah milik kita, maka kita harus berada di dalam keadaan-Nya’; di manapun Ia berada kitapun berada, dan semua yang menjadi milik-Nya adalah milik kita juga, dan ibu-Nya juga menjadi ibu kita. (Sermon, Natal, 1529).1

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Artikel Lainnya