LIVE DKC SABTU, 10 MEI 2025 PUKUL 19:00 WIB: DR. YONATHAN PURNOMO MENJAWAB PERTANYAAN DARI DKC TEAM

Pendeta-pendeta Protestan ini kebanyakan adalah ”korban dari STT di Indonesia” yang setiap sinodenya mempunyai ajaran-ajaran yang berbeda tetapi kebanyakan mereka tidak percaya dengan ajaran Katolik. Kami dari Biblikos mau keluar dari zona tersebut karena yang kami perjuangkan adalah keselamatan.

By Manuel (Tim DKC)

15 menit bacaan

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

LIVE DKC [59-2025] SABTU, 10 MEI 2025 PUKUL 19:00 WIB: DR. YONATHAN PURNOMO MENJAWAB PERTANYAAN DARI DKC TEAM

Prolog dari Peter Tim DKC

Terima kasih kepada Pak Yonathan dan Pak Fendy yang sudah hadir di dialog online ini, yang menarik karena dialog ini antara Katolik dan Protestan, ternyata ada lho yang bisa berdialog, yang bisa membuat rasa nyaman dan kedamaian bagi umat Kristiani. Semoga bisa memberikan pencerahan.

Prolog dari Dr. Ir. Fendy, D.Th.

Saya Ketua Yayasan Biblikos Biblikal Center Indonesia, dalam hal ini mengucapkan salam kenal kepada teman-teman dari Katolik dan juga diluar sana yang sedang mendengarkan. Sesuai dengan disclaimer yan kami sampaikan bahwa Biblikos Biblikal Center melakukan kajian bidang non doktrinal, untuk para schoolar, boleh dikaji ulang dan diberikan bantahan tapi dalam bentuk kajian juga. Kami terbuka sekali untuk hal ini. Yang kedua, kami tidak sednag menyerang lembaga manapun, kami sedang membuat kajian dan membagikannya. Yang berikutnya kami tidak menyebarkan ujaran kebencian karena sebagai saudara dalam Kristus.

#

Prolog dari Dr. Yonathan Purnomo S.H., D.TH.

Kita akan bincang-bincang disini agar mendapatkan pengetahuan, khususnya kami dari Biblikos tidak berbicara tentang doktrin, kami ingin memberikan jawaban berdasarkan tekstual dari Alkitab kita.

Pertanyaan 1 dari Tim DKC

Banyaknya komunitas Protestan, ada 4 arus utama: a) Tritunggal, b) Modalism, c) Arianism dan d) Marsionism. Pertanyaannya dimana 80% mengatakan Bunda Maria punya banyak anak tetapi dalam sejarah Yohannes Calvin apabila da yang mengatakan demikian, anda adalah Helvidius. Namun dalam perjalanan Protestan banyak yang mengikuti ajaran Helvidius.

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Pernah ada perdebatan dalam satu sinode mengatakan Yesus Kristus memiliki adik-adik, rata-rata mereka semua mengatakan seperti itu. Kemudian mereka meminta saya membuatkan kajian tentang hal itu. Saya setuju kemungkinan bukan 80%, malahan hampir 100% diluar Katolik mengatakan hal yang sama. Kebanyakan orang Protestan berpikir saya melandaskan kajian saya pada doktrin padahal tidak. Dalam melakukan kajian ini kami sudah menghubungi 20 STT, yang efektif 15, yang merespon hanya ada 2 STT dan mengijinkan kita membuat seminar tetapi setelah itu dibuat berseberangan dengan mereka semua. Kemudian saya menghubungi LAI dna tidak dijawab oleh Anwar Chen, seandainya dijawab saya tidak akan membuat kannal YouTube karena sudah terlanjur basah.

Ada 2 kesalahan: yang ke-1) kita menggunakan Alkitab yang sumbernya dan terjemahannya banyak yang salah karena teks yang dipakai punya UBS (United Bible Societies) mewakili 240 negara termasuk negara-negara territori. Akibatnya Alkitab yang salah ini diajarkan dalam STT dan mengatakan diluar Protestan salah (Katolik dan Ortodox yang sudah musnah dan yang ada sekarang adalah bidat/ sesat semuanya). Racunnya ada pada YouTuber-Youtuber anak muda yang saling menyerang dan membidatkan satu sama lain.

Berdasarkan kajian saya kata ”Adelfos” tidak harus menunjuk kepada saudara kandung. Contohnya: Abraham membawa keponakannya bernama Lut dan menyebutnya ”Kita ini bersaudara” dan memakai kata Adelfos, Daud waktu berbicara dengan Jonathan, yang satu dari Yehuda, satunya dari Benyamin, dan mereka tidak bersaudara kandung. Adelfos bisa berarti saudara sebangsa, seiman dan kekerabatan. Orang Israel menyebut semua orang satu keluarga karena berasal dari keturunan Yakub, tetapi tidak berarti sebagai saudara kandung.

Kesalahan yang ke-2) di STT hal ini tidak diajarkan, dan mereka mempercayai pendeta mereka/ sesama Protestan, orang Protestan tidak mungkin percaya dengan Katolik.

Tambahan dari Dr. Fendy Tim Biblikos

Kajian itu penting dan harus memahami kata per katanya. Kami maklum karena teks Alkitab yang dipaki sekarang ini produk WHNU (Westcott-Hort New Testament), yang kami pakai Alkitab Kanon. Kalau kita tidak percaya lagi dengan teks asli, mana yang akan kita percayai? Tuhan juga sudah menjanjikan akan menjaga umat-Nya. Adelfos tidak menjurus hanya kepada saudara kandung saja.

Pertanyaan 2 dari Tim DKC

Bagaimana pandangan Pak Yonathan tentang slogan Protestan ”Back to Bible” yang mengatakan Maria punya anak lagi, seperti Gilbert Lumendong, Willy, Ezra Soru padahal mereka dari Reformis Calvin/ Anabaptis?

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Indonesia mayoritas memakai Alkitab LAI yang mengambil dari UBS, yang mengambil dari Niesel Allan dan WHNU, yang baru dibentuk tahun 1881. Pertanyaannya selama 19 abad Gereja Ortodox dan Katolik yang dibangun Tuhan sendiri memakai Alkitab yang salah? Pendeta-pendeta Protestan di Indonesia ini terlalu percaya dengan LAI, seandainya mereka mengecek mereka akan menemukan kesalahan-kesalahan ini. Peribahasa China: ”Rasa percaya harus ada, rasa tidak percaya tidak boleh tidak ada.”

Pendeta-pendeta Protestan ini kebanyakan adalah ”korban dari STT di Indonesia” yang setiap sinodenya mempunyai ajaran-ajaran yang berbeda tetapi kebanyakan mereka tidak percaya dengan ajaran Katolik. Kami dari Biblikos mau keluar dari zona tersebut karena yang kami perjuangkan adalah keselamatan.

Data tentang kritik teks: yang dipakai Calvin kesalahannya ada 2,000, punya UBS yang dipakai sekarang kesalahannya ada 6,577.

Jadi total kesalahan dalam 4 Injil ada 3,036 dari total 3,779 ayat (80%). Dalam hal ini Perjanjian Lama Septuaginta ada banyak: yang dipakai Gereja Ortodox dan ada yang dibuat oleh Brenton (1881, kompilasi dari Alexandrinus dan Sinatikus), ada lagi dari Ralph (1935, mengambil dari Alexandrinus, Sinatikus dan Vatikanus). Saya memilih yang dikeluarkan oleh Gereja Ortodox dalam bahasa Yunani. Perjanjian Baru banyak sekali, Byzantine yang saya pakai punya Gereja Ortodox dari Konstantinopel, bukan dari Goptic yang rata-rata salah.

Tekstus Reseptus juga Byzantine tetapi kompilasi dari Desiderus Erasmus (seorang klerus yang dicopot jubahnya oleh Gereja), ada 5 versi yang tidak ada satupun yang identik sama: tahun 1516, direvisi tahun 1519, 1522, 1527, terakhir 1535, di tahun 1536 dia meninggal. Alkitab yang rasulnya saja sudah mati dan direvisi terus apakah benar? Ada lagi Byzantine buatan Varstad, dan Robinson Pirpon (1991, 2005, 2018, 2024) yang direvisi berkali-kali bukan cetakannya tapi versinya.

Referensi saya dari Herman C. Koskier:

Jawaban saya terkait sola scriptura adalah: pertanyaannya adalah 60,000 denom Protestan bisa dipercaya atau tidak sementara doktrin mereka dibangun dari Alkitab yang salah? Alkitab tidak mungkin berbicara sendiri.

Lihat Kisah Para Rasul 8:30-31 – ”Filipus bergegas ke situ dan mendengar pejabat istana itu sedang membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimana aku dapat mengerti, kalau tidak ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di sampingnya.”

Dalam Matius 28:20 juga dikatakan murid-murid disuruh mengajar, masalahnya Protestan merasa tidak perlu belajar sama orang, tidak usah percaya dengan Bapa Gereja karena Roh Kudus akan langsung memimpin, dan Tuhan bicara ke mereka. Karena mereka di bawah organisasi dan makannya dari sinode, mereka tidak mungkin menolak ajaran yang sama. Setiap orang Protestan sudah menjadi Paus/ Magisterium.

Dalam Protestan, anak muda yang pintar ngomong, selain Pendeta dan Ketuanya, juga berkhotbah dan menafsirkan sendiri; berbeda dengan Katolik hanya Paus yang boleh menafsir karena 1) sudah memiliki Konsensus Patrium/ menggunakan data-data dari Bapa-bapa Gereja sebelumnya/ Konsili, 2) Paus bekerja tidak sendirian dan didukung juga oleh Tradisi Suci. Kalaupun ada kesalahan kecil sekali kemungkinannya, berbeda dengan pendeta Protestan yang tidak memiliki data dukung/ dan menyatakan hanya dibimbing oleh Roh Kudus. Ini bukan Roh Kudus, tetapi Roh Wedus! Roh Kudus adalah Roh Persatuan dan tidak memecah belah.

Pertanyaan 3 dari Peter Tim DKC

Lima arti Adelfos dalam video Pak Yonathan tersebut semuanya dari mana?

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Bahasa Indonesia dan Yunani berbeda, Yunani bersifat infleksi, satu kata bisa berarti banyak. Kata Adelfos memiliki gender laki-laki, sebagai kata obyek menjadi Adelfon, genetik menjadi Adelfu, bentuk datif menjadi Adelfo. Bahasa Inggris memiliki grammar simple present, past tense, present participle tense, dan past participle tense, dan seterusnya paling banyak 5 perubahan. Beda dengan Bahasa Yunani, satu kata bisa berubah menjadi 330 kata. Bahasa Yunani ditandai dengan morfologi, contohnya kata Petrus bisa berubah menjadi Petros (sebagai subyek) atau Petron (sebagai obyek) atau Petru (miliknya Petrus), dan seterusnya.

Karena Bahasa Indonesia tidak memiliki rumusan ini, sehingga satu kata berarti sama dan tidak berubah.

Pertanyaan 4 dari Elang Tim DKC

Terjemahan LAI dalam Kejadian 4:8Adelfos langsung diterjemahkan ”adik kandung”, bdk. Markus 6:2 atau Matius 12 – bukankah dia anak tukang kayu, saudaranya Yakobus. Makna saudara disini bisa berarti saudara sepupu, bukan saudara kandung. Terjemahan ini sudah benar, hanya para Pendeta Protestan menafsirkan sebagai saudara kandung. Akan kita lihat Yakobus disini apakah anak Maria, ada Yakobus anak Albeus, ada Yakobus anak Zelbedius yang membuktikan bahwa Yakobus bukan anak Maria (lih. Matius 12), dan juga Yudas bin Yakobus (lih. Kisah Para Rasul 1:15).

Mana pembuktiannya dalam Alkitab bahwa Yakobus dan Yudas bukan anaknya Maria sementara di Alktiab sudah jelas. Matius 1:25 mengatakan ”tetapi tidak bersetubuh dengannya sampai Maria melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.” Ayat ini ditafsirkan Protestan setelah melahirkan Yesus, Maria bersetubuh dengan Yusuf, makanya ada saudaranya Yakobus.

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Matius 1:25 diterjemahkan salah oleh LAI, lihat dalam YouTube Biblikos episode no. 16. Penjelasannya sebagai berikut:

Kalimat berwarna hijau antara Vulgata dan Byzantine dari Ortodox Timur artinya sama, sementara LAI dari Westcott & Hort warna hijau hilang semua dan diterjemahkan salah. Begitu juga warna kuning di atas antara Vulgata dan Byzantine berarti Yosef tidak bersetubuh dengan Maria bahkan setelah melahirkan anak laki-laki), sementara LAI menterjemahkan Yosef tidak bersetubuh sampai melahirkan anak laki-laki.

Katolik LBI baru bergabung dengan LAI baru di tahun 1975 dan hanya menambahkan Deuterokanonika, PL dan PB sudah selesai diterjemahkan di tahun tersebut. Terjemahan yang salah ini bisa dirubah apabila ada sekian persen STT menyetujuinya, jelas hal ini tidak mungkin.

Konklusinya apabila terjemahan LAI benar, tidak mungkin Bapa-bapa Gereja membuat Dogma ”Maria Perawan Selamanya” dan bertahan selama berabad-abad.

Pertanyaan 5 dari Tim DKC

Matius 1:23 kata ”Perawan” dalam Yunani ”Partenos”, LAI menterjemahkan sebagai ”anak dara”. Pertanyaannya apakah dalam Kitab PL Septuaginta ada kata Alma di Masoretic diterjemahkan ”Paternos”?

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Dalam Masoretic telah dirubah menjadi “Alma”, Yunani memakai “Paternos”, Latin memakai ”Virgo”, Aramic memakai ”Betulta”.

Kesimpulannya Masoretic yang salah, karena punya Alepo paling tua di abad ke-10 (920 M), punya Leningrat di tahun 1006 M. Latin lebih tua di abad ke-2, karena itu Masoretic tidak direkomendasikan.

Perbandingannya LAI mengambil sumber Wescott & Hort yang salah dalam Lukas 3:35-36

Dalam ayat ini berarti Salmon cucunya Arpakhsad, tetapi dalam hal ini LAI salah dalam Terjemahan Lama maupun Terjemahan Baru (bdk. Kejadian 10:24) dengan menterjemahkan Selah sebagai anaknya Arpakhsad, padahal cucunya.

Contoh kedua dalam Kisah Para Rasul 7:14 – tujuh puluh jiwa

Dalam Bahasa Inggris – tujuh puluh lima jiwa

Contoh lainnya dalam Keluaran 20:11, LAI menyebutkan ada angka enam dan tujuh

Lihat juga Kejadian 2:2 dalam Bahasa Inggris – Allah selesai pada hari ke-6 dan beristirahat pada hari ke-7

Sementara terjemahan LAI sebagai berikut – Allah selesai pada hari ke-7 dan beristirahat pada hari ke-7

Lihat juga Ibrani 2:7 – LAI menterjemahkan sedikit lebih rendah dari malaikat

Bandingkan dengan Mazmur 8:6 dalam teks LXX yang asli

Sementara LAI menterjemahkan sebagai berikut:

Dalam hal ini Paulus dalam Ibrani 2:7 mengambil dari Septuaginta dalam Mazmur 8:6, sementara LAI tidak mengambil dari sumber yang benar.

Masih banyak lagi ribuan terjemahan LAI yang salah!

Protestan tidak akan menerima ribuan terjemahan yang salah ini karena doktrin-doktrin mereka dibangun dari terjemahan Alkitab yang salah ini.

Menjawab pertanyaan terkait kata ”Alma” dalam Yesaya 7:14, Masoret mengganti kata ”Betula” menjadi ”Alma”, sementara 3 saksi lainnya tidak.

Pertanyaan 6 dari Katak Gurun Tim DKC

Apresiasi saya untuk Pak Yonathan karena sebagai Protestan tetap mencari kebenaran meskipun Protestan menganut paham ”sola scriptura”. Sebagai awam saya tidak berani setegas Pak Yonathan mengatakan LAI salah. Apakah LAI tidak menanggapi karena menganggap kritikan ini dari pribadi atau suatu badan/ organisasi yang diperhitungkan. Jadi selamat berjuang terus, semoga suatu ketika caranya bisa dirubah sehingga dinding LAI bisa dijebol. Apa yang dilakukan Pak Yonathan sudah benar, mungkin diperlukan kesabaran atau merubah caranya.

Pesan saya untuk umat Katolik: beruntungnya di Katolik ada rujukan Magisterium dengan pengajarannya yang dapat dianut, contohnya jumlah hari penciptaan dunia oleh Allah yang sudah jelas 6 hari dan berisitirahat di hari ke-7.

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Kami sekarang ini sudah membuat Yayasan dan legalitas bahkan STT sendiri, alasannya LAI tidak bisa merubah terjemahan ayat-ayat tersebut karena sudah banyka yang dibuatkan doktrin.

Tambahan dari Dr. Fendy Tim Biblikos

Terjemahan Alkitab kita tidak mengambil sumber yang tidak Kanon atau benar dan baru ditemukan di abad ke-19, dan akhirnya dikonsumsi oleh teman-teman Protestan. Kami merasa sangat miris, harapan kami tolonglah hal ini didengar terutama oleh LAI, apabila ada hal yang salah tolong diperbaiki jangan diabaikan. Lambat laun orang akan menilai dan melihat ternyata banyak kesalahan walaupun diajarkan secara benar karena seperti yang dikatakan oleh Dr. Yonathan bahwa ”obat yang salah akan membuat penyakit yang bermacama-macam/ keracunan/ bahkan mati”.

Kami mohon kiranya dari teman-teman apabila melihat kajian kami ada yang salah diberikan masukan tetapi dengan kajian juga.

Pertanyaan 7 dari V1czero Tim DKC

Harusnya terjemahan Alkitab di Indonesia setia pada teks yang asli. Perjanjian Baru banyak mengambil nubuatan/ mengutip dari Perjanjian Lama Septuaginta. Contohnya Matius 1:23 mengambil dari Yesaya 7:14 tentang kata ”Perawan”, harusnya rujukannya dari Septuaginta kenapa mengambil dari Masorite.

Pertanyaan saya apakah mungkin terjemahan Matius 1:23 tersebut diluar kesengajaan?

Tanggapan dari Dr. Yonathan Tim Biblikos

Berdasarkan ilmu bahasa ”Alma” tidak boleh diterjemahkan ”perawan” karena bisa saja sudah berusia tua, beda dengan ”beltua” yang berarti ”perempuan muda perawan”.

LAI seharusnya merespon dengan niatan yang baik, apabila tidak direspon berarti mereka tidak punya niat baik dalam mencari keselamatan. Sekali lagi kalau dirubah, doktrin-doktrin gereja luntur semuanya dan LAI akan ditertawakan/ dicaci maki, berani gak Gereja-gereja ini melakukan reformasi apabila LAI merubah terjemahannya?

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Artikel Lainnya