Menanggapi VT Elia Myron dalam wawancara “Kenapa Bunda Maria Sangat Dihormati di Katolik?”
Elia Myron menanggapi pertanyaan seorang mantan Katolik “Di seberang sana sudah di doktrin ada Allah Bapa, Yesus dan Maria, dan Gereja Katolik Roma men-Tuhan-kan Bunda Maria karena bila kita berdoa kepada Yesus lebih baik ke Maria supaya Maria memaksa ke Yesus. Kenapa Katolik bisa punya pemahaman seperti itu?”
Elia Myron menjawab dia seorang Protestan/ Lutheran, bukan Katolik, dan bila Luther meilhat dari surga sekarang dia akan tersenyum. Menurut Luther, Maria juga harus dihormati karena Maria adalah Tabut Perjanjian Baru. Katolik tidak pernah menghormati dan menyembah Maria melainkan berdoa bersama Maria agar memohon kepada Kristus, dan agar Kristus menyampaikan kepada Bapa.
Luther melakukan protes kepada Gereja Katolik di masa itu karena Gereja Katolik bercacat/ karena tidak ada reaksi tanpa aksi.
Ide dan Tujuan Asli Para Reformer1
Dorongan pertama untuk memisahkan diri muncul dari pertentangan Luther di Jerman dan Zwingli di Swiss. Jerman terhadap pengumuman Leo X tentang indulgensi untuk kontribusi pembangunan Gereja St. Petrus di Roma. Hal ini sudah lama menjadi kebiasaan para paus untuk kepentingan umum. Doktrin sejati tentang indulgensi sebagai pengampunan karena dosa (bukan rasa bersalah karena dosa) selalu dijunjung tinggi. Sedekah digunakan untuk tujuan baik, komisi-komisi indulgensi berusaha mengumpulkan uang sebanyak mungkin sehubungan dengan indulgensi tersebut.
Sejak Skisma Barat, kebutuhan rohani masyarakat seringkali tidak mendapat perhatian cukup sebagai motif untuk mengumumkan pengampunan dosa, melainkan kebutuhan akan tujuan baik yang dengannya pengampunan dosa akan diperoleh, dan kebutuhan untuk memperoleh sedekah demi tujuan ini. Perang dengan Turki dan krisis lainnya menyebabkan dikeluarkannya pengampunan dosa pada abad ke-15 dan penyalahgunaan yang terjadi kemudian diperparah oleh fakta bahwa para penguasa sekuler seringkali melarang pengumuman pengampunan dosa di wilayah mereka, dan hanya mengijinkannya dengan syarat sebagian dari hasil penjualannya diberikan kepada mereka. Karena itu masyarakat sering menganggap pengampunan dosa sebagai pajak yang menindas. Hal ini mengakibatkan reformasi Luther di Jerman. Beberapa saat kemudian motif yang sama mendorong Zwingli untuk mengemukakan ajaran-ajarannya yang keliru, sehingga meresmikan reformasi di Swiss (lih. Martin Luther; Ulrich Zwingli). Keduanya menyatakan hanya menyerang penyalahgunaan indulgensi namun mereka segera mengajarkan doktrin yang banyak bertentangan dengan ajaran Gereja.
Pemberontakan terhadap otoritas gerejawi ini akhirnya membawa Luther ke kemurtadan dan skisma terbuka. Pendukung utamanya dimenangkan diantara kaum Humanis, pendeta yang tidak bermoral dan kelas bawah bangsawan dengan kecenderungan revolusioner. Segera terbukti Luther bermaksud untuk menumbangkan semua lembaga dasar Gereja dengan doktrin-doktrin palsu tentang:
-
“Pembenaran hanya oleh iman” – menolak semua pengobatan supernatural (terutama sakramen dan misa),
-
Menyangkal keutamaan perbuatan baik (mengutuk kaul monastik dan asketisme Kristen secara umum,
-
Menolak lembaga imamat Kristus yang sejati (terutama Kepausan) di Gereja, dan
-
Doktrin bahwa Alkitab hanya satu-satunya aturan iman yang menolak semua otoritas gerejawi dan membangun subjektivisme dalam iman.
Dengan serangan revolusioner ini Luther kehilangan dukungan dari banyak orang serius yang tidak ingin memutuskan hubungan dengan Gereja, tetapi di sisi lain memenangkan semua elemen anti-gerejawi, termasuk banyak biarawan dan biarawati yang meninggalkan biara untuk melanggar sumpah mereka, dan banyak imam yang mendukung tujuannya dengan maksud untuk menikah.2
Elia Myron melanjutkan dalam wawancaranya bahwa dia tidak membawa injilnya Luther atau Injilnya Paus tapi membawa Injilnya Kristus!
Meskipun Elia Myron seorang Protestan kalau ada orang salah paham dengan iman Katolik akan diluruskan supaya tidak ada kebencian dalam Tubuh Kristus. Elia Myron tidak menyadari di saat dia meluruskan, dia akan disanggah sesama Protestan lainnya karena terlalu banyaknya sekte-sekte Protestanisme.
Pewawancara melakukan cocokmologi bahwa “ajaran seberang” tidak salah tetapi dibantah Elia Myron bahwa ajaran seberang telah terpapar ajaran sesat Kolidrianisme/ Marianisme di semenanjung Arabia yang menganggap Maria adalah Tuhan.
Menurut Elia Myron ajaran yang lahir di abad ke-7 tidak jelas, mereka lain sendiri, entah dari mana datangnya ajaran mereka. Sadarkah Elia Myron bahwa ajaran Protestanisme yang lahir di abad ke-17 juga TIDAK JELAS, merupakan ajaran bidat terbesar, dengan jantung ajaran “Sola Scriptura” dan dengan ajaran-ajaran yang telah di-anathema Gereja Katolik di abad awal, antara lain: Peputians, Sabelius, Arius, Montanisme, Monofisit, Marcion Gnostik, dan Nestorius. Ajaran sesat abad pertengahan yang sering dipakai Protestanisme adalah: Helvidius, Ikonoklasme, Anti-Dikomarianites, Gooschalk dari Orbais, Petrobrussians, Bogomilisme dan Waldenses.
Elia Myron menyatakan bahwa dalam Pengakuan Iman Nicea tidak ada satupun menyebutkan nama Maria?
Lihat KGK 1843
“Iman adalah prarasa dari pengetahuan, yang akan membuat kita bahagia dalam kehidupan yang akan datang” (Tomas Aqu., comp. 1,2)
Pengakuan iman apostolik | Pengakuan iman Nicea - Konstantinopel |
---|---|
Aku percaya akan Allah,Bapa yang maha kuasa,Pencipta langit dan bumi. | Kami percaya akan satu Allah,Bapa yang maha kuasa,pencipta langit dan bumidan segala sesuatu yang kelihatandan tak kelihatan. |
Dan akan Yesus Kristus,Putera-Nya yang tunggal,Tuhan kita, | Dan akan satu Tuhan Yesus Kristus,Putera Allah yang tunggal.la lahir dari Bapa sebelum segala abad.Allah dari Allah,terang dari terang,Allah benar dari Allah benar.la dilahirkan, bukan dijadikan,sehakikat dengan Bapasegala sesuatu dijadikan oleh-Nya.la turun dari surga untuk kita manusia,dan untuk keselamatan kita. |
yang dikandung dari Roh Kudus,dilahirkan oleh Perawan Maria;yang menderita sengsaradalam pemerintahan Pontius Pilatus,disalibkan, wafat dan dimakamkan;yang turun ke tempat penantian, | Dan Ia menjadi daging oleh Roh Kudus dari Perawan Maria:dan menjadi manusia.la pun disalibkan untuk kita.Waktu Pontius Pilatusla wafat kesengsaraan dan dimakamkan. |
pada hari ketiga bangkitdari antara orang mati;yang naik ke surga,duduk di sebelah kanan AllahBapa yang maha kuasa;dari situ Ia akan datangmengadili orang hidup dan mati. | Pada hari ketiga Ia bangkit,menurut Kitab Suci.la naik ke surga, duduk di sisi Bapa.la akan kembali dengan mulia,mengadili orang yang hidup dan yang mati;Kerajaan-Nya takkan berakhir. |
Aku percaya akan Roh Kudus, | Kami percaya akan Roh Kudus,Ia Tuhan yang menghidupkan;Ia berasal dari Bapa dan Putera.Yang serta Bapa dan Puteradisembah dan dimuliakan;la bersabda dengan perantaraan para nabi. |
Gereja Katolik yang kudus,persekutuan para kudus,pengampunan dosa, | Kami percaya akan Gerejayang satu, kudus, katolik, dan apostolik.Kami mengakui satu Pembaptisanakan penghapusan dosa. |
kebangkitan badan,kehidupan kekal.Amin. | Kami menantikan kebangkitan orang mati.Dan hidup di akhirat.Amin. |
Jelas sudah dalam Pengakuan Iman Apostolik dan Nicea Konstantinopel bahwa nama Maria disebutkan!
Selanjutnya Elia Myron menyatakan bahwa sama seperti ajaran seberang bahwa ”Yesus bukan Tuhan” karena mereka diusir oleh Athanasius di dalam Konsili Nicea tahun 325 M.
Elia Myron tidak menyadari bahwa banyak ajaran Protestan yang juga tidak mengakui bahwa Yesus adalah Tuhan, seperti ajaran Saksi Yehova. Elia Myron hanya bisa sok tahu tanpa memahami ajaran gereja sebenarnya.
Lihat: 1 Timotius 6:4-5 – ” ia adalah seorang yang berlagak tahu padahal tidak tahu apa-apa. Penyakitnya ialah mencari-cari soal dan bersilat kata, yang menyebabkan dengki, cidera, fitnah, curiga, percekcokan antara orang-orang yang tidak lagi berpikiran sehat dan yang kehilangan kebenaran, yang mengira ibadah itu adalah suatu sumber keuntungan.”
Dalam VT berikutnya Elia Myron menyatakan bahwa tidak ada ayat secara eksplisit dalam Kitab Suci yang mengatakan bahwa ”Maria adalah Tabut Perjanjian Baru dan Firman telah menjadi daging.”
Lihat:
-
Wahyu 11:19 (lih. 2 Makabe 2:7
Elia Myron mengatakan Bapa-bapa Gereja yang menyatakan bahwa Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru adalah St. Gregorius dan St. Jeronimus.
Pernyataan ini menunjukkan inkonsistensi Elia Myron sebagai serorang Protestanisme yang menggunakan Sola Scriptura akan tetapi juga menganut Tradisi Bapa Gereja!
Inkonsistensi Elia Myron selanjutnya adalah bahwa Kitab Suci di-Kanon-kan Bapa Gereja.
Ini adalah statement yang salah karena sebenarnya yang meng-Kanon-kan Kitab Suci adalah Bapa Uskup!
Di dalam Alkitab tidak ada ”Maria adalah Tabut Perjanjian Baru tapi prinsipnya ada, begitu juga dengan Trinitas tidak ada dalam Alkitab tapi prinsipnya ada, dan seturut dengan Tradisi Lisan.”
Hal ini menunjukkan retorika/ kata-kata bersayap yang digunakan Elia Myron!
Elia Myron kemudian mengatakan ”kadang orang modern tidak merendahkan dirinya, tidak berterima kasih kepada Bapa-bapa Gereja/ Apostolik. Saya berterima kasih kepada mereka dan kepada Ortodoksia.”
Kata ”Ortodoksia” adalah ungkapan yang salah, seharusnya Elia Myron menggunakan kata ”Ortodoks.”
Elia Myron juga mengatakan bahwa iman si penanya sama dengan iman abad ke-7. Di dalam Alkitab juga tidak ada yang menyatakan bahwa Allah itu begini dan begitu, itu adalah Hermenetika karena Alkitab itu integral, tidak seharusnya dipotong-potong.
Dalam hal ini Elia Myron tidak menyadari bahwa ajaran Protestanisme juga sering memutilasi ayat!
Apakah Hermenetika itu?4
Gereja Katolik menggunakan istilah hermeneutika, sebagai sebuah ilmu yang menafsirkan Kitab Suci. Hermeneutika diambil dari bahasa Yunani, hermenuein, yang berarti menginterpretasi, menjelaskan, menguraikan, mengidentifikasi makna dari sebuah tulisan yang ditulis oleh penulisnya. Kitab Suci pada mulanya ditulis dengan bahasa yang kurang dapat dipahami pada zaman sekarang ini. Begitu banyak bahasa metafora dan ilustrasi yang asing. Oleh karena itu, hermeneutika sangat diperlukan bahkan dianjurkan dalam membaca Kitab Suci.
Ilmu hermeneutika memang diperlukan, akan tetapi Gereja tidak hanya terpaku pada ilmu tersebut. Gereja juga meyakini bahwa Kitab Suci dituliskan oleh para penulis dengan inspirasi dari Roh Kudus. Roh Kudus juga memberikan terang-Nya secara personal kepada pembaca Kitab Suci dan secara komunal kepada hirarki Gereja. Gereja mengajak setiap orang yang membaca dan menafsirkan Kitab Suci agar mau dibimbing oleh Gereja yang memiliki Tradisi (bdk. KGK 113). Tradisi Gereja memberikan dua kemungkinan menafsirkan Kitab Suci, yaitu secara literer dan secara mistik.5
KGK 1136
2. Membaca Kitab Suci “dalam terang tradisi hidup seluruh Gereja”. Menurut satu semboyan para bapa “Kitab Suci lebih dahulu ditulis di dalam hati Gereja daripada di atas pergamen [kertas dari kulit]”. Gereja menyimpan dalam tradisinya kenangan yang hidup akan Sabda Allah, dan Roh Kudus memberi kepadanya penafsiran rohani mengenai Kitab Suci… “menurut arti rohani yang dikaruniakan Roh kepada Gereja” (Origenes, hom. in Lev. 5,5).7
Elia Myron mengatakan: ”Kalau kamu mengormati orang tuamu, kenapa kamu tidak menghormati orang tua-nya Kristus?
Protestan tidak menghormati Bunda Maria, hanya orang Katoliklah yang memiliki penghormatan Hyper-Dulia kepada Bunda Maria!