LIVE DKC SABTU, 15 MARET 2025 PUKUL 19:00 WIB: KATOLIK & ORTODOKS BUKAN JEMAAT KRISTUS...!!!

St. Irenaeus, Uskup Lyons [A.D. 189] dalam Against Heresies 4:33:8:\ “The true knowledge is the doctrine of the apostles, and the ancient organization of the Church throughout the whole world, and the manifestation of the body of Christ according to the succession of bishops, by which succession the bishops have handed down the Church which is found everywhere”.Terjemahan bebas:\ "Pengetahuan yang benar adalah bahwa doktrin dari Para Rasul, dan Organisasi Kuno dari Gereja seluruh dunia, dan manifestasi dari Tubuh Kristus berdasarkan suksesi dari para Uskup, yang dimana Suksesi dari para Uskup telah diteruskan Gereja yang dimana ditemukan diseluruh tempat...”"

By Manuel (Tim DKC)

17 menit bacaan

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

LIVE DKC SABTU, 15 MARET 2025 PUKUL 19:00 WIB: KATOLIK & ORTODOKS BUKAN JEMAAT KRISTUS…!!! @JoshuaTewuh18

Tayangan Video Joshua Tewuh tentang Katolik & Ortodoks Bukan Jemaat Kristus

Dengan mengutip thumbnail Protestan dan Anak Cucunya akan Kembali Menyatu dengan Katolik, Kemungkinan Besar juga Islam, JT mengatakan berdasarkan Kitab Wahyu menjelang akhir zaman, akan hanya ada 1 pemerintahan agama dan 1 mata uang. Kristen sejati lepas dari Katolik dan Ortodoks (lih. Yohanes 10:16).
Berdasarkan Eklesiologi Alkitabiah: Katolik dan Ortodoks bukan jemaat Tuhan Yesus Kristus.

Tanggapan:

  1. JT telah melaporkan video YouTube DKC bersama Jonathan Purnomo yang merespon bahwa Alkitab Protestan tidak Kanonik, Alkitab Protestan sebenarnya sudah cacat, jumlahnya hanya 66,
  2. Katolik dan Ortodoks bukan jemaat Kristus berdasarkan Alkitab yang mana, sementara Alkitab Protestan cacat dan buta sejarah,
  3. JT menggunakan gelar Bishop, siapa yang mentahbiskan? Garis suksesi Protestannya dari mana, sudah putus!

Perkenalan dengan Kitab Suci

Yesus Tidak Menulis Kitab Suci

Lalu bagaimana seharusnya sikap kita? Mari merenungkan hal ini: Yesus adalah Sang Sabda Allah yang menjelma menjadi manusia (lih. Yohanes 1:14). Pribadi-Nya sendiri adalah Sabda Allah: Dia-lah “Kitab Suci” yang hidup. Maka dapat dimengerti jika Yesus tidak menulis Kitab Suci, karena Ia tidak ingin membatasi Diri-Nya hanya pada ajaran dan peraturan yang tertulis oleh huruf-huruf. Ia tidak menulis Kitab Suci karena Ia menghendaki semua orang untuk melihat dan membaca Pribadi-Nya yang tak terbatas. Di sanalah tertulis segala kesempurnaan ajaran, teladan, dan gambaran Allah sendiri. Bukankah bahkan dalam kehidupan sehari-hari, kita mengetahui bahwa seorang pemimpin, seniman ataupun guru yang terbesar adalah ia yang berhasil membentuk murid-muridnya untuk menjadi pemimpin, seniman, ataupun guru yang besar juga? Demikianlah, dalam kebijaksanaan-Nya, Allah membentuk manusia, untuk mengikuti teladan-Nya untuk mencapai kehidupan kekal seperti yang ditunjukkan oleh Yesus Kristus. Untuk mewujudkan rencana-Nya, Allah memilih orang-orang beriman tertentu yang dibimbing secara khusus oleh Roh Kudus-Nya, untuk menuliskan rencana Keselamatan-Nya ini.

Asal Usul Kitab Suci

Maka umat Kristiani percaya bahwa Kitab Suci bukan merupakan kitab yang ‘jatuh’ dari surga, ataupun kitab yang dituliskan oleh Kristus, melainkan Kitab yang terdiri dari kitab-kitab yang ditulis oleh orang-orang pilihan Allah yang diilhami Roh Kudus. Nah, pertanyaannya, dari mana kita tahu bahwa kitab-kitab tertentu diilhami oleh Roh Kudus, sedangkan ada banyak kitab lainnya ‘hanya’ merupakan karya manusia? Sejarah menunjukkan bahwa yang menentukan apakah suatu kitab tertentu diilhami Roh Kudus atau tidak adalah Gereja Katolik. Hal ini mungkin karena kita percaya bahwa Gereja Katolik dipimpin oleh para rasul dan para penerusnya yang dibimbing oleh Roh Kudus. Karena Roh Kudus ini adalah Roh yang sama dengan Roh yang mengilhami penulisan kitab-kitab itu, maka peneguhan yang ditetapkan oleh Gereja tentang kitab-kitab tersebut tidak mungkin keliru, karena Roh Kudus tidak mungkin mempertentangkan Diri-Nya sendiri.

Jika kita tidak mempercayai hal ini, kita sama saja dengan mempertanyakan janji Kristus yang mengatakan akan menyertai para rasul-Nya sampai akhir zaman (lih. Matius 28:19-20). Kita tahu, bahwa para rasul semuanya telah wafat, sehingga janji penyertaan-Nya sampai akhir zaman hanya mungkin diartikan bahwa Yesus akan menyertai para pengganti rasul- rasul tersebut, dan menjaga mereka dari kesesatan dalam kapasitasnya memimpin Gereja dan melestarikan ajaran Kristus. Maka, dengan mengimani janji Kristus itu, kita percaya bahwa para pengganti rasul diilhami oleh Roh Kudus untuk meneguhkan kitab-kitab mana yang diilhami Roh Kudus, yang kemudian membentuk Kitab Suci.

Perjanjian Lama Menurut Martin Luther dan Gereja Protestan

Sekarang mari kita melihat fakta sejarah. Walaupun Luther mempertanyakan penetapan 46 kitab dalam kanon Perjanjian Lama (PL), namun ia sendiri tetap menyertakan kitab-kitab Deuterokanonika tersebut dalam terjemahan Kitab Suci pertamanya dalam bahasa Jerman pada tahun 1534, di bagian akhir PL, dengan menyebutnya sebagai Apokrifa. Kitab-kitab Deuterokanonika juga ditemukan dalam edisi pertama King James Version pada tahun 1611, yang diletakkan di antara PL dan PB. Maka kitab-kitab Deuterokanonika memang sudah termasuk dalam semua Alkitab (setidak-tidaknya sebagai appendix dalam Alkitab Protestan) sampai pada tahun 1827, yaitu ketika The British Foreign Bible Society benar-benar ”memotongnya.” Maka terlihat bahwa bukan Gereja Katolik yang menambahkan Kitab Deuterokanonika, melainkan gereja Protestan yang menguranginya dari keseluruhan Kitab Suci.

###

Kanon Perjanjian Baru (PB)

Gereja memahami situasi ‘kebingungan’ ini maka pada akhir abad ke-4 dimulailah suatu konsili dan dekrit yang memutuskan Kanon seluruh Kitab Suci, sebagai berikut :

  1. Tahun 382, Paus Damasus I, didorong oleh Konsili Roma, menulis dekrit yang menentukan ke 73 kitab, PL dan PB,
  2. Tahun 393, Konsili Hippo di Afrika Utara menyetujui adanya ke-73 kitab tersebut dalam kanon Kitab Suci, PL dan PB,
  3. Tahun 397, Konsili Carthage/ Karthago, Afrika Utara, kembali menyetujui kanon PL dan PB tersebut. Banyak gereja Protestan yang menganggap konsili ini sebagai yang menentukan secara otoritatif kanon Perjanjian Baru,
  4. Tahun 405, Paus St. Innocentius I (401-417) menulis surat kepada Uskup Exsuperius dari Toulouse, menetapkan ke 73 kitab seperti yang disetujui oleh Konsili Hippo dan Carthage,

  5. Tahun 419, Konsili kedua Karthago kembali meneguhkan ke 73 kitab tersebut,
  6. Tahun 1441, Konsili Ekumenikal di Florence secara resmi mendefinisikan daftar ke-73 kitab yang sama tersebut dalam kanon Kitab Suci,
  7. Tahun 1546, Konsili Ekumenikal di Trente meneguhkan lagi kanon Kitab Suci yang terdiri dari ke-73 kitab tersebut,
  8. Tahun 1869, Konsili Ekumenikal Vatikan I kembali meneguhkan daftar kitab yang disebutkan dalam Konsili Trente.1

###

###

###

###

Bukti Kitab Suci yang Dipakai Martin Luther: 73 Kitab

Kitab Suci yang Dipakai Calvin

###

Kitab Suci King James Version

Garis Waktu Sejarah Gereja Katolik di Abad Awal: 1 s/d 80 M

Tahun Peristiwa
20-an *C. 29 M. Kebangkitan Tuhan kita. Pentakosta Pertama. Santo Petrus berkhotbah di Yerusalem dan mempertobatkan tiga ribu orang, menciptakan komunitas Kristen pertama.
30-an *C. 34: St Stephen, seorang diakon dan martir Kristen pertama, dirajam sampai mati di Yerusalem. *C. 35 Saulus dari Tarsus mendapat penampakan Yesus Kristus dan menjadi Kristen. *C. 39 Santo Petrus membaptis Kornelius. Peristiwa ini menandai awal dari misionisasi kepada orang bukan Yahudi.
40-an *c. 41 – Orang-orang bukan Yahudi diterima dalam persekutuan (Kisah Para Rasul 15 ) dengan Yakobus sebagai kepala Gereja. *42. Penganiayaan pertama terhadap orang Kristen di Yerusalem di bawah Herodes Agripa. Banyak orang Kristen melarikan diri ke Antiokhia, mendirikan komunitas pertamanya. Petrus menjadi uskup di Antiokia *42. Perkiraan Injil Matius di tulis *43. Petrus pergi ke Roma. Persinggahan pertama. *44. Kemartiran St. Yakobus Agung, saudara dari Rasul Yohanes. Dia adalah rasul pertama yang mati demi iman. Dia dihukum oleh Herodes Agripa pada tahun 44 M. Sekarang dia dihormati di kuil Santiago Compostela. *45-49. Perjalanan misi pertama Paulus *47. Perkiraan Injil Markus di tulis *48. Markus ke Alexandria dan mendirikan gereja. Perkiraan Surat Yakobus di tulis *49. Kaisar Claudius mengusir orang Yahudi dari Roma
50-an *c. 49-52 Perjalanan misi kedua Paulus *C. 51. Konsili Yerusalem. Konsili ini mengatur bahwa orang bukan Yahudi yang bertobat tidak harus mematuhi Hukum Moasaic. *53-58. Perjalanan misi ketiga Paulus. *c.53. Perkiraan St. Thomas tiba di India *c.54. Perkiraan injil Lukas di Tulis *c.54-57 Persinggahan kedua Petrus di Roma *c.58. Kisah Para Rasul di tulis
60-an *60. St. Andreas wafat di Patras, Yunani. *60. Paulus di Roma. Perkiraan surat-surat Paulus di tulis. *61. Markus wafat. *62. Kemartiran St Yakobus Kecil, Uskup Yerusalem. Dia dirajam sampai mati. *62-67 Persinggahan Petrus yang ketiga di Roma, menuliskan surat 1 Pet dan 2 Pet *64. Penganiayaan pertama terhadap orang-orang Kristen oleh Nero, yang menyalahkan mereka karena menyalakan api yang membakar sebagian besar Roma. Kekristenan segera setelah itu menjadi kejahatan besar. *66. Orang Yahudi memberontak melawan otoritas Romawi. Umat ​​Kristen, mengingat nubuatan Kristus, meninggalkan Yerusalem, dipimpin oleh uskup mereka, St. Simeon. Terjadi perang saudara. Nero mengirim Vespasianus dan Titus untuk menghentikan pemberontakan. *66. St Yohanes di buang di Pulau Patmos. *67. Kemartiran Santo Petrus dan Santo Paulus. Surat kedua Timotius ditulis sebelum Paulus wafat. Tradisi menyatakan bahwa Santo disalibkan terbalik dan Santo Paulus di penggal. St Linus menggantikan St. Petrus sebagai Paus (-76). *69. Kejatuhan Yerusalem. Kuil dihancurkan. Tacitus mencatat bahwa 600.000 orang Yahudi dibantai selama pengepungan; Josephus mengatakan korbannya sebanyak satu juta. *69. St. Bartolomeus wafat di Armenia
70-an *C. 72: Kemartiran Santo Thomas Rasul di Mylapore. *76. Paus St. Cletus (Anacletus) memerintah (-88).
80-an *81 - Penganiayaan Romawi di bawah Diocletianus. Orang-orang Yahudi mengusir orang-orang Kristen dari rumah-rumah ibadat. *C. 88. Pemerintahan Paus St. Clement I (-97).  Selama masa kepausannya, dia mengeluarkan surat kepada jemaat Korintus, mendesak mereka untuk tunduk pada otoritas agama yang sah. Dia menulis “Rasul kami juga tahu, melalui Tuhan kita Yesus Kristus, dan akan ada perselisihan karena jabatan uskup. Karena alasan ini, oleh karena itu, sejauh mereka telah memperoleh pengetahuan sebelumnya yang sempurna tentang hal ini, mereka menunjuk mereka yang [presbiter] telah disebutkan, dan setelah itu memberikan instruksi, bahwa ketika mereka harus turun, orang lain yang disetujui harus menggantikan mereka dalam pelayanan mereka.”

Tayangan Video Gereja Apostolik (Katolik dan Ortodoks) Doa Bersama

Suksesi Apostolik

Berikut ini merupakan sebuah Apology sederhana dalam membela suksesi Apostolik sesuai yang dipertahankan oleh Gereja Katolik yang dibuang oleh saudara/i aliran Kristen lainnya khususnya denomasi Protestan:

St. Irenaeus, Uskup Lyons [A.D. 189] dalam Against Heresies 4:33:8: “The true knowledge is the doctrine of the apostles, and the ancient organization of the Church throughout the whole world, and the manifestation of the body of Christ according to the succession of bishops, by which succession the bishops have handed down the Church which is found everywhere
Terjemahan bebas: “Pengetahuan yang benar adalah bahwa doktrin dari Para Rasul, dan Organisasi Kuno dari Gereja seluruh dunia, dan manifestasi dari Tubuh Kristus berdasarkan suksesi dari para Uskup, yang dimana Suksesi dari para Uskup telah diteruskan Gereja yang dimana ditemukan diseluruh tempat…”

St. Irenaeus adalah Murid St.Polykarpus yang merupakan murid langsung dari Yohanes Rasul, dari kesaksian beliaulah kita dapat menikmati hasil Kanon ke 4 Injil dalam Perjanjian Baru dalam Alkitab yang sekarang kita miliki, kesaksian tulisan beliau diatas menegaskan bagaimana Para Rasul memiliki suksesi (penerus) yang dikenal sekarang adalah Uskup, suksesi ini di buang oleh saudara/i kita denomasi Protestan…

Dasar Kitab Suci

Kisah Para Rasul 1:15 – Pada hari-hari itu berdirilah Petrus di tengah-tengah saudara-saudara yang sedang berkumpul itu, kira-kira seratus dua puluh orang banyaknya, lalu berkata:
Kisah Para Rasul 1:16 – “Hai saudara-saudara, haruslah genap nas Kitab Suci, yang disampaikan Roh Kudus dengan perantaraan Daud tentang Yudas, pemimpin orang-orang yang menangkap Yesus itu.
Kisah Para Rasul 1:17 – Dahulu ia termasuk bilangan kami dan mengambil bagian di dalam pelayanan ini.”
Kisah Para Rasul 1:18 – Yudas ini telah membeli sebidang tanah dengan upah kejahatannya, lalu ia jatuh tertelungkup, dan perutnya terbelah sehingga semua isi perutnya tertumpah ke luar.
Kisah Para Rasul 1:19 – Hal itu diketahui oleh semua penduduk Yerusalem, sehingga tanah itu mereka sebut dalam bahasa mereka sendiri “Hakal-Dama”, artinya Tanah Darah.
Kisah Para Rasul 1:20 – “Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.
Kisah Para Rasul 1:21 – Jadi harus ditambahkan kepada kami seorang dari mereka yang senantiasa datang berkumpul dengan kami selama Tuhan Yesus bersama-sama dengan kami,
Kisah Para Rasul 1:22 – yaitu mulai dari baptisan Yohanes sampai hari Yesus terangkat ke sorga meninggalkan kami, untuk menjadi saksi dengan kami tentang kebangkitan-Nya.”
Kisah Para Rasul 1:23 – Lalu mereka mengusulkan dua orang: Yusuf yang disebut Barsabas dan yang juga bernama Yustus, dan Matias.
Kisah Para Rasul 1:24 – Mereka semua berdoa dan berkata: “Ya Tuhan, Engkaulah yang mengenal hati semua orang, tunjukkanlah kiranya siapa yang Engkau pilih dari kedua orang ini,
Kisah Para Rasul 1:25 – untuk menerima jabatan pelayanan, yaitu kerasulan yang ditinggalkan Yudas yang telah jatuh ke tempat yang wajar baginya.”
Kisah Para Rasul 1:26 – Lalu mereka membuang undi bagi kedua orang itu dan yang kena undi adalah Matias dan dengan demikian ia ditambahkan kepada bilangan kesebelas rasul itu.

Bagaimana Seorang Penerus Para Rasul Dipilih? 

Adalah dengan menumpangkan tangan kepada calon penerus Rasul tersebut (Rasul lainnya menumpangkan tangan kepada Para Penerus Rasul tersebut).
Kisah Para Rasul 6:1 – Pada masa itu, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari.
Kisah Para Rasul 6:2 – Berhubung dengan itu kedua belas rasul itu memanggil semua murid berkumpul dan berkata: “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan Firman Allah untuk melayani meja.
Kisah Para Rasul 6:3 – Karena itu, saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu, yang terkenal baik, dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu,
Kisah Para Rasul 6:4 – dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman.”
Kisah Para Rasul 6:5 – Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat, lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia.
Kisah Para Rasul 6:6 – Mereka itu dihadapkan kepada rasul-rasul, lalu rasul-rasul itupun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka.

Contoh Lainnya adalah Rasul Paulus sendiri sebelum Menjadi Rasul Kristus Ditumpangkan Tangan oleh Seorang Rasul (Uskup/ Penerus Rasul)

Kisah Para Rasul 9:15 – Tetapi firman Tuhan kepadanya: “Pergilah, sebab orang ini adalah alat pilihan bagi-Ku untuk memberitakan nama-Ku kepada bangsa-bangsa lain serta raja-raja dan orang-orang Israel.
Kisah Para Rasul 9:16 – Aku sendiri akan menunjukkan kepadanya, betapa banyak penderitaan yang harus ia tanggung oleh karena nama-Ku.”
Kisah Para Rasul 9:17 – Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: “Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus.”

Sekarang jelaslah sudah bahwa Gereja Katolik mempunyai suksesi Para Rasul, dan paling nyata adalah terdapat dalam Para Uskup dan Paus (penerus Rasul Petrus)…
Bagaimana masalah suksesi penerus Para Rasul ini dibuang oleh denomasi Protestan??
Kalau tidak dibuang, bisa sebutkan siapa penerus seorang pendeta/pemimpin jemaat denomasi protestan dari penerus Rasul siapa???

Kesaksian lainnya dari Pendiri Gereja adalah Kesaksian St.Ignatius Antioch:

For what is the bishop but one who beyond all others possesses all power and authority, so far as it is possible for a man to possess it, who according to his ability has been made an imitator of the Christ off God? And what is the presbytery but a sacred assembly, the counselors and assessors of the bishop? And what are the deacons but imitators of the angelic powers, fulfilling a pure and blameless ministry unto him, as…Anencletus and Clement to Peter?” – Ignatius, To The Trallians, 7 (A.D. 110)
“Untuk apa itu uskup, melainkan orang yang melampaui semua orang lain memiliki semua kekuasaan dan otoritas, sejauh mungkin bagi manusia untuk memilikinya, yang menurut kemampuannya dapat melakukan seperti Kristus dari Allah? Dan apa itu Imam melainkan kumpulan suci, seorang konselor dan penilai dari uskup? Dan apa itu diakon,melainkan peniru kekuatan malaikat, memenuhi pelayanan yang murni dan tak bercacat kepadanya, seperti … Anencletus dan Clement kepada Petrus?”

Menarik disimak kesaksian Bapa Gereja satu ini, St.Ignatius Antioch adalah kunci kesaksian yang penting, karena beliau adalah murid Rasul Yohanes dan diangkat menjadi Uskup menggantikan Rasul Petrus di Antiokia ketika Rasul Petrus mendirikan Gereja di Roma, beliau sendiri dipastikan sering melihat Para Rasul, dalam kesaksian ini secara jelas bagaimana beliau bersaksi bahwa Anakletus adalah Imam dan Clement adalah Diakon dan Petrus adalah Uskup, tetapi di mana tepatnya jabatan ini berada (Anakletus sebagai Imam dimana??? Clement sebagai Diakon dimana??? Petrus sebagai Uskup dimana???

Jawabannya yang pasti adalah Roma, karena penerus Uskup Roma setelah Petrus adalah Anakletus dan penerus Anakletus adalah Clement, dari kesaksian beliau ini dapat dipastikan Gereja Roma memiliki suksesi Rasul (Apostolik) sesuai Kotbah Rasul Petrus dalam Kisah Para Rasul 1:15-26 – “Sebab ada tertulis dalam kitab Mazmur: Biarlah perkemahannya menjadi sunyi, dan biarlah tidak ada penghuni di dalamnya: dan: Biarlah jabatannya diambil orang lain.”

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Artikel Lainnya