Gereja bersifat hierarkis
Mat. 16:18; 18:18 – Yesus menggunakan kata “ecclesia” hanya dua kali dalam Kitab Suci Perjanjian Baru, yang menunjukkan bahwa Yesus memaksudkan Gereja yg terlihat, bersatu, hierarkis, dan berwibawa.
Kisah Para Rasul 20:17,28 – Paulus mengacu pada penatua atau imam (“presbyteroi”) dan para uskup (“episkopoi”) Gereja. Keduanya ditahbiskan sebagai pemimpin dalam struktur hierarki Gereja.
1 Kor. 12:28 – Allah Sendiri menetapkan berbagai posisi otoritas di dalam Gereja. Sebagai Bapa yang pengasih, Allah memberi anak-anak-Nya kebebasan dan wewenang untuk bertindak dengan kasih dan keadilan untuk mewujudkan pekerjaan keselamatan-Nya.
Ef. 4:11 – Gereja bersifat hierarkis dan mencakup para rasul, nabi, pastor / klerus / Romo & pengajar, semuanya ditugaskan utuk membangun Gereja. Gereja bukanlah entitas yang tidak terlihat dengan landasan yang tidak terlihat.
Fil. 1:1 – Paulus berbicara kepada para uskup & diaken Gereja. Mereka semua dapat melacak silsilah mereka yang tak terputus kembali ke para rasul.
1 Tim. 3:1; Titus 1:7 – Gereja Kristus memiliki uskup (“episkopoi”) yang merupakan penerus langsung para rasul. Para uskup dapat melacak otoritas yang diberikan kepada mereka kembali ke para rasul.
1 Tim. 5:17; Titus 1:5; Yakobus 5:14 – Gereja Kristus juga memiliki penatua/imam (“presbyteroi”) yang melayani para uskup.
1 Tim. 3:8 – Gereja Kristus juga memiliki diaken (“diakonoi”). Dengan demikian, Gereja Yesus Kristus memiliki hierarki wewenang – uskup, imam, dan diaken, yang semuanya dapat menelusuri silsilah mereka kembali ke Petrus dan para rasul.
Keluaran 28:1 dan 19:6 – menunjukkan tiga jabatan imamat Perjanjian Lama (1). imam besar – Harun (Kel. 28:1); (2). imam menteri – anak-anak Harun (Kel. 19:6; 28:1); dan (3). Imam universal – Israel (Kel. 19:6). Imamat Perjanjian Baru juga memiliki tiga jabatan: (1) Imam Besar – Yesus Kristus (Ibr. 3:1); (2) imam jawatan – uskup dan imam yang ditahbiskan (Rm. 15:16; 1 Tim. 3:1,8; 5:17; Titus 1:7); dan (3) Imam universal – semua yang dibaptis (1 Ptr. 2:5,9; Why. 1:6).
Kontroversi di Gereja
Mat. 13:24-30 – skandal selalu ada di dalam Gereja, sama seperti di luar Gereja. Ini hendaknya tidak menyebabkan kita kehilangan harapan di Gereja. Rencana misterius Allah mengharuskan gandum & lalang berdampingan di Gereja sampai akhir zaman.
Mat. 13:47-50 – Rencana Tuhan adalah bahwa Gereja (kerajaan surga) adalah jaring yang menangkap ikan dari segala jenis, baik & buruk. Tuhan mengungkapkan ini kepada kita agar kita tidak berkecil hati dngan keberdosaan anggota Gereja.
Mat. 16:18 – tidak peduli seberapa berdosa para anggotanya berperilaku, Yesus berjanji bahwa gerbang maut tdk akan prnh menguasai Gereja.
Mat. 23:2-3 – orang Yahudi akan selalu memahami perbedaan antara keberdosaan seseorang dan otoritas pengajarannya. Kita melihat bahwa keberdosaan orang Farisi tidak mengecilkan otoritas mengajar mereka. Mereka menempati “cathedra” Musa.
Mat. 26:70-72; Markus 14:68-70; Lukas 22:57; Yohanes 18:25-27 – Petrus menyangkal Kristus tiga kali, namun dia dipilih untuk menjadi pemimpin Gereja, dan mengajar serta menulis tanpa kesalahan.
Markus 14:45 – Yudas tidak setia dengan mengkhianati Yesus. Namun jabatan apostoliknya dipertahankan dan ini tidak melemahkan Gereja.
Sumber : The Biblical Church by scripturecatholic.com