Alasan Kenapa Menggunakan Air Suci

Kita juga memiliki kolam yang diisi dengan air suci untuk berkat karena tiga alasan: sebagai tanda pertobatan atas dosa, untuk perlindungan dari kejahatan, dan sebagai pengingat akan Baptisan kita.

By Tim DKC

4 menit bacaan

Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Mengapa Kita Menggunakan Air Suci di Gereja?

Seorang teman Protestan bertanya kepada saya tentang tempat air suci dan alasan kita membuat tanda salib dengannya saat masuk dan keluar gereja. Bagaimana menjelaskan hal ini? Berikut penjelasannya.


Tradisi dan Dasar Alkitabiah

Secara tradisional, tempat air suci diletakkan di dekat pintu masuk gereja. Penempatan ini merujuk pada praktik penyucian dalam Perjanjian Lama.
Kitab Imamat menjelaskan berbagai ritual penyucian menggunakan air untuk menghilangkan “kenajisan,” seperti bersentuhan dengan mayat, menstruasi, melahirkan, atau penyakit kusta (lih. Im 12-15).

Sebelum memasuki halaman Bait Suci, seseorang menyucikan dirinya dengan air untuk mempersembahkan doa dan kurban. Di Halaman Para Imam (area sebelum bangunan utama Bait Suci), terdapat Bejana Pembasuhan, sebuah baskom besar berisi air. Para imam menggunakan air ini untuk:

  • Membersihkan tangan dan kaki sebelum mempersembahkan kurban,
  • Mandi sebelum memasuki Bait Suci, dan
  • Melakukan penyucian ritual lainnya.

Komunitas Qumran, yang membuat gulungan Laut Mati, juga menggunakan kolam penyucian untuk membersihkan diri dari “kenajisan” lahiriah sekaligus dosa batiniah.


Air Suci dalam Tradisi Katolik

1. Tanda Pertobatan atas Dosa

Air suci melambangkan pertobatan atas dosa, seperti yang dijelaskan dalam Mazmur 51:

“Bersihkanlah aku dari dosa dengan hisop agar aku disucikan; basuhlah aku, dan aku akan menjadi lebih putih dari salju” (Mazmur 51:7).

(Hisop adalah semak kecil yang digunakan untuk memercikkan air)

Tindakan ini juga tercermin dalam ajakan pertobatan oleh Santo Yohanes Pembaptis, yang menggunakan pencucian air sebagai tanda pemurnian. Dalam Misa, ritus seperti Asperges melibatkan pemberkatan dan percikan air suci, mengingatkan kita untuk bertobat atas dosa.

2. Perlindungan dari Kejahatan

Air suci juga dipercaya memberikan perlindungan dari kuasa kejahatan. Dalam doa pemberkatan air, dinyatakan:

“Tuhan, dalam belas kasihan-Mu berikanlah kami air hidup, yang selalu memancar sebagai sumber keselamatan; bebaskan kami dari setiap bahaya, tubuh dan jiwa.”

3. Pengingat akan Baptisan

Air suci mengingatkan kita akan Baptisan, saat kita:

  • Dibebaskan dari dosa asal,
  • Dipenuhi rahmat pengudusan, dan
  • Menjadi anak-anak Allah.

Saat membuat tanda salib dengan air suci, kita memperbarui janji baptisan untuk menolak Setan dan mengakui iman kita.


Kesaksian Santa Teresa dari Avila

St. Teresa dari Avila menulis dalam The Book of Her Life tentang kekuatan air suci:

“Suatu ketika setan menampakkan diri dalam wujud yang mengerikan. Aku merasa ketakutan dan memberkati diriku. Ia menghilang, tetapi segera kembali. Saat itu, aku mengambil air suci dan melemparkannya ke arahnya. Ia tidak pernah kembali lagi.”

Pengalaman ini menunjukkan pentingnya menggunakan air suci tidak hanya di gereja, tetapi juga di rumah kita untuk perlindungan rohani.


Kesimpulan

Air suci adalah sakramentali yang sangat kuat:

  1. Mengingatkan kita akan pertobatan,
  2. Melindungi dari kuasa kejahatan, dan
  3. Menghubungkan kita kembali dengan rahmat Baptisan.

Maka, berhentilah sejenak saat masuk atau keluar gereja untuk membuat tanda salib dengan air suci. Jadikan juga air suci sebagai bagian dari kehidupan iman kita sehari-hari di rumah.

Sumber : Why Holy Water? by Fr. William Saunders
Share: X (Twitter) Facebook LinkedIn Whatsapp Telegram

Artikel Lainnya